Usai Makan Nasi Kuning, Nelayan Muntah Darah Lalu Meninggal

Usai Makan Nasi Kuning, Nelayan Muntah Darah Lalu Meninggal
Jenazah Ramli saat dievakuasi usai meninggal dunia, Selasa (1/6/2021)

NUNUKAN - Seorang nelayan di Jamaker, Nunukan, mendadak meninggal dunia usai memakan nasi kuning di jembatan ponton tepatnya di samping pasar ikan Jamaker, sekira pukul 6.00 WITA, Selasa (1/6/2021) pagi. 

Dia adalah Ramli alias Kuaci (49) yang meninggal setelah muntah darah dan lemas tak berdaya. 

Kejadian ini pertama kali diketahui oleh kedua rekannya yakni Zainudin yang merupakan juragan kapal dan Anton yang merupakan pemilik kapal ikan. 

Kapolres Nunukan, AKBP Syaiful Anwar melalui Kasubag Humas Polres Nunukan AKP M Karyadi mengatakan saat kejadian korban tengah menyantap nasi kuning. 
"Jadi saksi (Anton) ini melihat koran makan. Namun tak lama, saksi ini meninggal ponton dan bekerja seperti biasanya," terangnya. 

Namun setelah beberapa saat, saat lainnya yakni Zainudin memyampai tiba tiba korban batuk dan muntah darah kemudian seketika lemas tak berdaya. 

"Itu kejadian sekitar 6 pagi. Kedua saksi ini melihat korban muntah darah dan keliatan lemas seperti sudah tidak berdaya, akhirnya para saksi berinisiatif untuk memanggil taxi untuk mendapatkan pertolongan pertama ke puskesmas," bebernya. 

Hingga pukul 6.15 WITA, taxi tersebut datang untuk mengangkut korban ke puskesmas, namun ternyata korban sudah tidak bernafas lagi dan di yakini meninggal dunia.

"Nah, saat itu saksi ini langsung  menghubungi Pers polsek Nunukan untuk melaporkan kejadian tersebut agar di lakukan penanganan sesuai dengan prosedur yang berlaku," bebernya.

Kemudian, sekitar jam 8 pagi, kata dia, pihaknya pun melakukan Olah TKP dan langsung di bawa ke RSUD Nunukan untuk di lakukan visum mayat.

"Jadi, menurut keterangan saksi, korban memang sebelumnya mempunyai riwayat penyakit dalam yang serius. Itu terlihat dari keseharianya terlihat kadang mengeluarkan darah saat meludah," tambahnya. 

Lanjut dia, korban yang tinggal di perahu Anton, dalam kehidupan  sehari-hari  korban selalu mengeluh atau kurang enak badan ( sakit-sakitan ) namun selama ini korban tidak mau berobat ke puskesmas atau ke RSUD Nunukan.

"Bahkan, saat turun melaut untuk menangkap ikan, korban meminta untuk pulang lebih awal karena merasa tidak enak badan," ujarnya. 

Dari hasil pemeriksaan, kata dia, di tubuh korban tidak ditemukan adanya unsur kekerasan atau tindak kejahatan pidana. "Saat ini, jenazah sudah diurus oleh Anton untuk dilakukan pemakaman," pungkasnya.(*)