JABARONLINE.COM - Bencana hidrometeorologi menerjang Kabupaten Sukabumi, meninggalkan kerusakan signifikan pada infrastruktur vital. Bayangkan sawah-sawah yang menghijau, kini terancam kekeringan akibat saluran irigasi yang hancur. Beberapa jaringan irigasi penting, termasuk Irigasi Cikakak, Irigasi Sukawayana, Irigasi Cisigung, Irigasi Cimarinjung, dan Irigasi Warungkiara yang tersebar di Kecamatan Cisolok, Cikakak, dan Warungkiara, dilaporkan mengalami kerusakan parah. Tebing longsor menutupi saluran air, memperparah kondisi irigasi yang sudah rentan.

Tak hanya irigasi, jembatan Ciranji di Desa Gandasoli, Kecamatan Cikakak, juga menjadi korban keganasan air. Derasnya aliran sungai menggerus abutmen jembatan, membuatnya ambruk dan memutus akses penting bagi warga.

Di tengah kesulitan, semangat gotong royong warga Cikakak patut diacungi jempol. Mereka berinisiatif membangun jembatan darurat dari batang pohon kelapa, menghubungkan kembali yang terputus.

"Alhamdulillah, kami bersama masyarakat berinisiatif membangun jembatan darurat dari batang pohon kelapa dengan panjang sekitar 6 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 3,5 meter," kata Kepala UPTD PU Wilayah IV Palabuhanratu, Edi Mulyadi.

Edi Mulyadi menambahkan bahwa pihaknya dari Dinas PU terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi untuk penanganan segera dampak bencana.

"Kalau jembatan itu sudah di inventarisasi dan dihitung serta di gambar untuk di ajukan ke BPBD Kabupaten Sukabumi. Kami berharap perbaikan permanen bisa segera dilakukan agar akses warga kembali normal," tandasnya.

Kerusakan jembatan dan irigasi ini tentu berdampak besar pada kehidupan masyarakat. Akses yang terputus menghambat aktivitas ekonomi dan sosial. Sawah yang kering mengancam gagal panen. Semoga koordinasi antara Dinas PU dan BPBD Kabupaten Sukabumi segera membuahkan hasil, sehingga perbaikan permanen dapat segera dilaksanakan dan kehidupan warga kembali normal.***