JABARONLINE.COM — Sebanyak lima ruang kelas di SMK Negeri 1 Gunung Putri, Kabupaten Bogor, ambruk pada Senin (3/11) sore saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Insiden ini menyebabkan 41 siswa menjadi korban, terdiri atas 36 luka ringan dan 5 orang luka berat.
Bupati Bogor Rudy Susmanto yang meninjau langsung lokasi kejadian, Selasa (4/11), menyampaikan bahwa sebagian besar korban telah mendapat perawatan.
“Dari 41 siswa, 36 sudah kembali ke rumah masing-masing. Lima siswa sempat dirawat inap di beberapa rumah sakit di Kabupaten Bogor, dua di antaranya sudah pulang. Tiga lainnya masih dirawat, namun kondisinya stabil,” ujar Rudy.
Menurut Rudy, Pemerintah Kabupaten Bogor telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dinas PUPR, BPBD, Damkar, dan Dinas Kesehatan, untuk menangani dampak bencana tersebut.
“Kami memastikan kegiatan belajar mengajar tidak terganggu dan siswa mendapat layanan trauma healing agar mereka tetap semangat belajar,” katanya.
Selain penanganan korban, Rudy menyampaikan bahwa pemerintah provinsi dan kabupaten akan segera melakukan revitalisasi bangunan yang rusak.
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang bergerak cepat untuk memperbaiki ruang kelas yang ambruk. Ke depan, kami akan melakukan evaluasi terhadap bangunan sekolah lain yang memiliki struktur atap serupa,” ujarnya.
Rudy mengungkapkan bahwa sebelumnya kejadian serupa juga menimpa SMK Negeri 1 Cileungsi beberapa bulan lalu. Kedua sekolah tersebut menggunakan struktur atap baja ringan dengan genteng tanah liat, yang diduga menjadi penyebab utama keruntuhan akibat beban berat dan curah hujan tinggi.
“Dinas PUPR Kabupaten Bogor sebelumnya sudah memberikan rekomendasi perbaikan untuk SMK Negeri 1 Cileungsi. Namun sebelum proses perbaikan dilakukan, atap sekolah tersebut sudah lebih dulu ambruk. Sekarang kejadian serupa terjadi di Gunung Putri,” tutur Rudy.
Ia menambahkan, meski pengawasan pembangunan sekolah menengah kejuruan menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemkab Bogor akan tetap memberikan dukungan teknis. “Kami bersama Dinas PUPR Kabupaten Bogor akan membantu meninjau dan memeriksa kembali kondisi infrastruktur sekolah, terutama yang memiliki struktur atap serupa, agar kejadian seperti ini tidak terulang,” kata Rudy.
Rudy juga memastikan bahwa biaya pengobatan seluruh korban ditanggung pemerintah. “Kami pastikan semua siswa mendapat penanganan terbaik. Yang terpenting, mereka bisa segera pulih dan kegiatan belajar dapat kembali berjalan normal,” ujarnya.***