JABARONLINE.COM – Di tengah hujan deras dan bencana yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi, aktivitas pengangkutan pasir besi dari kawasan Cikaung, Karang Bolong, Kecamatan Pajampangan, tetap berlangsung seperti biasa.
Pantauan di lapangan, truk-truk pengangkut material pasir besi masih hilir-mudik di jalan utama meski kondisi cuaca buruk. Jalan yang licin dan rusak parah akibat hujan tampak tak menghambat aktivitas pengangkutan dari area tambang menuju luar wilayah.
Warga sekitar mengeluhkan kegiatan tersebut karena selain memperparah kondisi jalan, juga dikhawatirkan berdampak terhadap pesisir pantai.
Menurut pemerhati lingkungan, Inisial K, pasir di kawasan pesisir memiliki fungsi penting sebagai benteng alami penahan ombak laut.
“Pasir di pantai itu bukan sekadar material tambang, tapi pelindung alami dari hantaman ombak. Kalau terus diambil, pantai bisa tergerus dan abrasi akan makin parah,” ujar Inisial K, Senin (27/10/2025).
Ia menegaskan, kondisi ini sangat memprihatinkan karena Sukabumi sedang dilanda berbagai bencana alam, mulai dari longsor hingga banjir yang terjadi di beberapa kecamatan akibat curah hujan tinggi.
“Seharusnya kegiatan seperti ini dihentikan Sekarang saja banyak warga yang terdampak bencana. Kalau pasir pesisir terus diangkut, bisa menambah kerusakan lingkungan,” tambahnya.
Inisial K juga menyoroti karakter laut di kawasan Karang Bolong yang merupakan laut lepas, bukan perairan teluk yang terlindung.
“Karang Bolong langsung menghadap Samudra Hindia. Kalau pasir diambil terus, ombak besar akan langsung mengikis garis pantai,” tegasnya.
Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak perusahaan pengangkut maupun pemerintah daerah terkait pengawasan aktivitas tambang pasir besi di wilayah tersebut.***