JABARONLINE.COM - Warga Kampung Cibogo, Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, terpaksa patungan membeli semen untuk menutup jalan rusak yang sudah lama dibiarkan. Kondisi jalan yang penuh lubang membuat akses warga terganggu, terutama bagi anak sekolah dan pengendara motor saat hujan.

Di tengah keterbatasan itu, warga justru menyayangkan program desa yang dinilai lebih fokus pada kegiatan peningkatan kapasitas dan pelatihan, sementara kebutuhan dasar masyarakat belum terpenuhi.

“Kami di sini jalan rusak bertahun-tahun, tapi anggaran banyak keluar untuk pelatihan, sinergitas, dan perjalanan dinas. Harusnya lihat dulu kondisi masyarakat di bawah,” ujar salah satu warga Cibogo, Jumat (17/10).

Berdasarkan data Bonus Produksi PT Star Energy Geothermal tahun 2025, Desa Ciasihan tercatat mendapat alokasi dana sebesar Rp1,17 miliar.
Namun sebagian besar kegiatan masih bersifat administratif, seperti:

Sinergitas Kelembagaan Desa di Anyer – Rp100 juta

Pelatihan dan Penyuluhan Hukum Kepala Desa di Bandung – Rp15 juta

Peningkatan Kapasitas BPD – Rp18 juta

Peningkatan Kapasitas Staf Desa dan Karang Taruna – Rp25 juta

Sementara perbaikan infrastruktur dasar seperti jalan dan saluran air belum juga terealisasi.

Warga Cibogo menilai, pembangunan fisik semestinya menjadi prioritas utama sebelum kegiatan seremonial atau peningkatan kapasitas aparatur.

“Kami bukan menolak pelatihan, tapi kalau jalan rusak, air tidak jalan, warga tetap susah. Harusnya pembangunan dimulai dari bawah,” tambah warga lainnya.

Aksi gotong royong warga Cibogo ini menjadi simbol nyata bahwa masyarakat tidak tinggal diam. Mereka bergerak sendiri saat pemerintah desa dinilai lamban menangani kebutuhan dasar.

Warga berharap Pemerintah Kabupaten Bogor, DPMD, dan Inspektorat segera memantau pelaksanaan anggaran desa agar penyalurannya benar-benar berdampak bagi masyarakat, bukan sekadar laporan kegiatan. (Ismt)