JABARONLINE.COM - Sebuah video yang menampilkan dugaan tindakan pelecehan terhadap seorang siswi praktik kerja lapangan (PKL) di Desa Cinagara, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, sempat viral di media sosial. Video tersebut memunculkan berbagai spekulasi publik setelah disebut-sebut melibatkan Sekretaris Desa (Sekdes) Cinagara. Namun, Sekdes Cinagara, Dindin Rosidin, menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar. Ia menyebut peristiwa yang terekam dalam video hanyalah salah paham dan telah diselesaikan secara kekeluargaan antara dirinya dan keluarga siswi yang bersangkutan.
“Itu sama sekali bukan tindakan pelecehan. Saya sudah bertemu langsung dengan orang tua siswa untuk klarifikasi, dan mereka pun tidak merasa anaknya dilecehkan. Bahkan, proses islah dilakukan di hadapan Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta Kanit Reskrim dan Kanit Intel Polsek Malangbong,” ujar Dindin, Selasa (7/10/2025).
Dindin menjelaskan, semua pihak telah sepakat bahwa peristiwa tersebut hanyalah kesalahpahaman. Ia juga menilai pemberitaan sepihak di media sosial bisa merusak reputasi pribadi dan lembaga desa.
“Kami sudah duduk bersama dan menyelesaikan masalah ini secara baik-baik. Tuduhan itu fitnah dan bisa menjadi bentuk pencemaran nama baik. Sebelum berita disebarkan, seharusnya pihak media mengonfirmasi kepada kedua belah pihak agar informasinya berimbang,” ujarnya. Ia menambahkan, tidak ada laporan resmi yang masuk ke kepolisian terkait dugaan pelecehan tersebut. Pernyataan itu diperkuat oleh pihak Polsek Malangbong yang menyebut belum pernah menerima pengaduan dari keluarga korban.
“Kanit Reskrim menyampaikan bahwa memang tidak ada laporan apa pun. Kejadian itu pun berlangsung di depan banyak orang, termasuk perangkat desa dan para siswa PKL, jadi tuduhan itu tidak berdasar,” tambah Didin.
Orang tua siswi yang disebut dalam video, Nunung Siti Nurhayati dan Ujang Teten, juga memberikan klarifikasi. Keduanya menyatakan bahwa mereka tidak merasa anaknya dilecehkan dan memilih untuk tidak mempermasalahkan peristiwa tersebut. “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya, Nunung Siti Nurhayati, orang tua Mesi Sahara, ingin menyampaikan bahwa video yang beredar itu hanyalah kesalahpahaman. Kami tidak akan menuntut atau mempermasalahkan hal tersebut kepada saudara Dindin Rosidin,” ungkap Nunung dalam pernyataan resminya.
Hingga kini, aparat kepolisian belum menemukan bukti atau laporan yang mendukung adanya dugaan pelecehan. Pihak berwenang mengimbau masyarakat agar tidak mudah mempercayai informasi di media sosial sebelum diverifikasi kebenarannya. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian dalam bermedia sosial. Penyebaran informasi tanpa klarifikasi tidak hanya berpotensi menyesatkan publik, tetapi juga bisa mencoreng nama baik seseorang dan lembaga pemerintahan desa.(Atu RF)