JABARONLINE.COM - Gelombang kritik menerpa Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Indramayu. Sejumlah aktivis sosial dan kemasyarakatan menyoroti adanya indikasi pemborosan pada 19 pos anggaran yang dianggap tidak efisien dan tidak tepat sasaran. Nilai fantastis Rp 192,1 miliar menjadi sorotan utama di tengah upaya pemerintah daerah untuk melakukan efisiensi.
Diantara 19 poin yang dipermasalahkan, anggaran makan dan minum yang mencapai Rp 39 miliar menjadi yang paling mencolok. Selain itu, belanja untuk tagihan listrik dan air yang mencapai hampir Rp 43 miliar juga turut disoroti.
Agus TD, salah satu aktivis sosial Kabupaten Indramayu, mengungkapkan keprihatinannya atas munculnya angka-angka yang dinilai boros dan mencurigakan dalam RAPBD tahun 2026.

"Seperti Belanja Tagihan Listrik: Rp 41,628,432,500, ini bisa lebih dihemat. Dan Belanja Tagihan Air: Rp 2,217,914,980 yang sangat tidak rasional. Ini pos anggaran kaya buat bayar kolam renang aja, coba check lagi dan bila perlu direvisi," beber Agus Tiang Dermajeng, Kamis (6/11/2015).
Agus juga menyoroti anggaran Belanja Perjalanan Dinas Dalam Negeri yang mencapai Rp 68,642,517,575. Ia berpendapat bahwa pos ini dapat disiasati dengan mengurangi perjalanan dinas dan memanfaatkan teknologi seperti zoom meeting untuk komunikasi lintas pejabat.
Dari total RAPBD sebesar Rp 3,5 triliun, Agus meyakini bahwa ada potensi penghematan sebesar Rp 192 miliar yang bisa direvisi pada 19 poin. Ia menyoroti pos Belanja Barang dan Jasa (Barjas) yang terkesan ugal-ugalan dan kurang pro rakyat.
"Kesimpulan akhir total pemborosan dari 19 pos anggaran inefisien yang didominasi oleh 'Gaya Hidup' dan operasional tidak efisien sebesar Rp 192,138,784,137 (Rp 192,14 Miliar). Jika saja dipangkas 60 persen, maka tak kurang 100 miliar bisa dialihkan ke belanja modal atau asset infrastruktur," tegas Agus.
Aktivis sosial lainnya, Juni Harto dan Asmawi Day, turut menyuarakan keprihatinan mereka. Keduanya mendesak agar hal-hal yang mubadzir segera direvisi. Mereka berharap para pemangku kebijakan, baik eksekutif maupun legislatif, mengedepankan nurani dan memprioritaskan kebutuhan rakyat dalam memutuskan anggaran.
Harto dan Day juga mengharapkan anggota dewan bersikap kritis dan memprioritaskan RAPBD yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Mereka menekankan pentingnya keberanian dewan untuk merevisi RAPBD demi kepentingan rakyat.
"Kami pertegas, uang rakyat jangan dihambur-hamburkan, apalagi Presiden Prabowo menggencarkan efesiensi anggaran yg harus diikuti oleh daerah. Sebaiknya anggaran yang mubadzir dicoret dan dialihkan untuk kepentingan rakyat, misal untuk membangun instratuktur jalan," tegas Asmawi Day.
Berikut rincian anggaran yang dinilai boros versi Agus TD:
Logistik yang Boros
- Belanja Alat Tulis Kantor (ATK): Rp 4,138,307,566 - Belanja Kertas dan Cover: Rp 1,433,775,700 - Belanja Bahan Cetak: Rp 8,170,968,445
Pesta Makan dan Gaya Hidup serta Kegiatan Mubadzir
- Makanan dan Minuman Rapat: Rp 20,253,937,400 - Makanan dan Minuman Jamuan Tamu: Rp 420,082,500 - Makanan & Minuman Aktivitas Lapangan: Rp 18,950,225,000
(Catatan: Anggaran tersebut bernilai 10 kali lipat daripada anggaran Bansos)
- Honorarium Narasumber, Panitia, dll kegiatan Seremonialistik.: Rp 16,950,225,000 - Belanja Sewa Hotel: Rp 574,350,000 - Langganan Jurnal/Surat Kabar/Majalah: Rp 1,429,416,000
Operasional Tak Masuk Akal & Overhead
- Belanja Tagihan Listrik: Rp 41,628,432,500 - Belanja Tagihan Air: Rp 2,217,914,980 - Belanja Perjalanan Dinas Dalam Negeri: Rp 68,642,517,575
Obat-obatan, Perawatan & Modal Mencurigakan
- Belanja Obat-obatan-Obat: Rp 2,659,060,250 - Belanja Obat-obatan Lainnya: Rp 733,096,000
- Pemeliharaan Alat Besar Darat Lainnya: Rp 1,485,762,846 - Pemeliharaan Komputer Personal: Rp 1,381,499,375 - Pemeliharaan Peralatan Jaringan: Rp 878,900,000.00 - Belanja Modal Angkutan Tak Bermotor Angkutan Barang: Rp 136,202,200.00 - Belanja Modal Meja Kursi/Rapat Pejabat: Rp 54,120,800.00
Hingga berita ini diturunkan, Bupati Indramayu, Lucky Hakim, belum memberikan respons atas konfirmasi yang diajukan.
(Jun & Tim)