JABARONLINE.COM — Banjir dan longsor yang melanda Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Hingga Rabu (17/12/2025), hujan masih mengguyur wilayah terdampak, menyebabkan proses pendataan belum dapat dilakukan secara menyeluruh. Data yang tersedia saat ini baru mencakup laporan hingga Selasa (16/12/2025).
Bencana hidrometeorologi tersebut dipicu hujan berintensitas tinggi dan berlangsung lama sejak Senin (15/12/2025) pukul 03.00 WIB, mengakibatkan kerusakan serius di Desa Cidadap, Desa Loji, dan Desa Mekarasih. Sejumlah rumah tergerus, tiga unit bangunan hanyut terbawa arus, dan puluhan warga terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Di Desa Cidadap, banjir merendam kawasan permukiman dan memaksa sembilan kepala keluarga mengungsi ke SDN Kawung Luwuk. Warga yang dievakuasi berasal dari keluarga Nasrudin, Beben, Fuji, Asep A, Azpi, Sunandar, Geugeu, Yesi, dan Siti.
Kondisi paling parah terjadi di Kampung Sawah Bera, Desa Loji, di mana derasnya arus air menghancurkan dan menghanyutkan tiga rumah warga milik Ooy (60), Hani (45), dan Lina (50). Selain kehilangan tempat tinggal, beberapa warga terdampak masih bertahan di sekitar lokasi dengan keterbatasan logistik.
Sementara itu di Desa Mekarasih, sedikitnya 10 rumah dilaporkan mengalami pengikisan parah akibat aliran air. Seluruh keluarga terdampak telah dievakuasi secara mandiri ke rumah warga lain yang berada di dataran lebih tinggi untuk menghindari ancaman longsor dan banjir susulan.
Petugas P2BK Simpenan bersama unsur Forkopimcam, aparat desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, serta relawan terus bersiaga di lapangan. Namun, hujan yang masih turun sejak Selasa hingga Rabu membuat akses ke beberapa titik rawan sulit dijangkau dan pendataan lanjutan terhambat.
“Untuk hari ini, Rabu 17 Desember 2025, data terbaru belum bisa kami himpun karena kondisi hujan masih berlangsung sejak kemarin. Potensi bencana susulan masih tinggi, sehingga fokus utama kami adalah keselamatan warga,” ujar Dandi Sulaeman, P2BK Simpenan, Rabu (17/12/2025).
Ia menambahkan, kebutuhan mendesak di lokasi bencana meliputi alat berat untuk membuka akses dan normalisasi, bronjong pengaman tebing, serta bantuan logistik berupa sembako, perlengkapan mandi, dan kebutuhan bayi. Taksiran kerugian materi hingga kini masih dalam proses penghitungan.
P2BK Simpenan mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di bantaran sungai dan lereng rawan longsor, untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera mengungsi apabila hujan kembali meningkat.***
Nanan apon