JABARONLINE.COM — Badan Gizi Nasional (BGN) mempercepat pelaksanaan rapid test di seluruh Sentra Pangan Gizi (SPG) sebagai bagian dari upaya mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini disampaikan oleh Kepala BGN, Dadan Hindayana, saat meninjau kegiatan konsolidasi regional di Sentul International Convention Center (SICC), Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

“Kami segera mempercepat pelaksanaan rapid test. Saat ini, daftar 10 hingga 12 vendor penyedia alat tes cepat telah kami edarkan kepada seluruh SPG,” ujar Dadan. Ia menambahkan, pengadaan alat rapid test sudah mulai dilakukan sejak minggu lalu, setelah uji coba berhasil digelar di 10 SPG sebagai proyek percontohan.

Rapid test menjadi persyaratan wajib sebelum distribusi makanan bergizi, tidak hanya untuk penerima manfaat program, tetapi juga bagi seluruh petugas lapangan yang terlibat dalam pengolahan dan distribusi pangan. “Sebagian besar SPG yang dikelola oleh Polri sudah melaksanakan protokol ini sejak awal, dan kami akan memperluasnya secara menyeluruh ke seluruh SPG,” tegas Dadan.

Sebagai upaya meningkatkan kualitas penyediaan makanan, BGN juga menugaskan 5.000 juru masak profesional yang tergabung dalam International Chef Association untuk mendampingi operasional SPG minimal selama lima hari. Pendampingan mencakup mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, hingga pengemasan makanan.

“Pendampingan ini dilakukan oleh para ahli masak terlatih. Jika diperlukan, masa pendampingan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan,” tambahnya.

Terkait dukungan anggaran, Dadan menyampaikan bahwa alokasi dana untuk Badan Gizi Nasional mengalami peningkatan signifikan. Untuk tahun anggaran 2026, total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp335 triliun, yang terdiri dari alokasi dasar sebesar Rp268 triliun dan tambahan Rp67 triliun yang telah disetujui pemerintah.

“Anggaran besar ini akan kami gunakan untuk mendukung transformasi sistem pangan dan gizi nasional secara menyeluruh,” kata Dadan mengakhiri.***