JABARONLINE.COM – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah selatan Sukabumi pada sabtu (8/11/2025) sore membuat sebuah rumah di Kampung Cijami, Desa Padajaya, Kecamatan Jampangkulon, rusak berat setelah tertimpa pohon besar.

Rumah kayu milik Nenek Nining (72) hancur di bagian atap dan dinding setelah pohon jengjeng berukuran raksasa tumbang tepat menimpa bangunan tersebut. Peristiwa itu terjadi begitu cepat ketika hujan mengguyur deras kawasan setempat sekitar pukul 13.00 WIB.

“Suara anginnya kencang banget, tiba-tiba pohon langsung roboh ke arah rumah. Saya langsung lari keluar sambil teriak minta tolong,” ungkap Nining dengan nada bergetar saat ditemui di lokasi kejadian.

Meski rumahnya porak-poranda, beruntung ia berhasil menyelamatkan diri. Beberapa tetangga yang mendengar suara keras langsung membantu mengevakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan.

Petugas dari Pos Pemadam Kebakaran Jampangkulon bersama perangkat desa segera datang untuk menyingkirkan batang pohon dan memastikan tidak ada korban jiwa tertimbun reruntuhan.

“Kami bersama unsur muspika langsung turun setelah menerima laporan. Batang pohon berdiameter sekitar satu meter berhasil kami potong menggunakan gergaji mesin,” ujar Ismu Agustian, Komandan Pos Damkar Jampangkulon.

Menurutnya, tumbangnya pohon tersebut disebabkan akar yang lapuk dan kondisi tanah yang lembek akibat hujan lebat sejak pagi. “Kami imbau masyarakat agar memangkas pohon yang terlalu tinggi dan berpotensi membahayakan lingkungan rumah,” tambahnya.

Saat ini, korban sementara tinggal di rumah anaknya sambil menunggu bantuan dari pemerintah desa. Kepala Desa Padajaya mengaku telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan BPBD Kabupaten Sukabumi untuk melakukan pendataan serta memberikan bantuan darurat.

“Tim relawan sudah kami arahkan ke lapangan. Kami berharap segera ada bantuan agar rumah Bu Nining bisa diperbaiki,” kata salah satu perangkat desa yang ditemui di lokasi.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi warga agar selalu waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di wilayah Sukabumi bagian selatan.***