JABARONLINE.COM - Suasana panas menyelimuti Interchange Karawang Barat saat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau KDM, terjun langsung memimpin penertiban bangunan liar pada Senin (10/11/2025). Kedatangannya untuk menertibkan bangunan-bangunan yang dianggap melanggar tata ruang, langsung berhadapan dengan perlawanan dari para pemilik bangunan.

Penertiban yang menyasar deretan bangunan di jalur utama menuju pusat kota Karawang itu, awalnya berjalan relatif lancar. Namun, ketegangan tak terhindarkan ketika salah seorang pemilik bangunan menolak keras upaya penertiban tersebut.

"Penertiban berlangsung tanpa pemberitahuan yang jelas dan menganggap cara pelaksanaannya tidak sesuai prosedur," ungkap pemilik bangunan yang bersitegang dengan KDM, Senin (10/11/2025).

Situasi yang memanas itu sempat menjadi tontonan warga sekitar. Untungnya, kesigapan petugas keamanan berhasil meredam potensi kericuhan.

Meskipun sempat tertunda akibat perdebatan sengit, pemerintah daerah memastikan bahwa proses penertiban akan tetap berlanjut. Hal ini dilakukan setelah melalui proses klarifikasi administratif dengan para pemilik bangunan. Langkah tegas ini diambil sebagai bagian dari upaya penataan kawasan strategis Interchange Karawang Barat yang merupakan gerbang utama menuju pusat kota dan kawasan industri.

Penertiban ini bukan sekadar menertibkan bangunan fisik, tetapi juga mengembalikan fungsi tata ruang yang seharusnya. Tujuannya jelas, agar kawasan tersebut terbebas dari bangunan liar yang selama ini berpotensi mengganggu keselamatan para pengguna jalan.

Pemerintah daerah juga menekankan pentingnya sosialisasi dan pendekatan yang humanis dalam setiap penertiban. Tujuannya agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan dan semua proses berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Kedepannya, diharapkan ada solusi yang saling menguntungkan antara pemerintah dan masyarakat.

(H. Ibra)