JABARONLINE.COM — Pameran kesehatan terbesar di Indonesia, Hospital Expo 2025, resmi digelar di ICE BSD City pada 25–28 September 2025. Ajang yang telah berlangsung sejak 1978 ini kembali menghadirkan ratusan inovasi teknologi medis sekaligus membuka ruang edukasi kesehatan bagi masyarakat luas.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Hospital Expo tahun ini menonjolkan transformasi digital rumah sakit sekaligus memperkuat peran masyarakat sebagai bagian dari ekosistem kesehatan. Dengan area pameran seluas hampir 26 ribu meter persegi, lebih dari 500 perusahaan lokal dan internasional memamerkan produk, mulai dari sistem informasi rumah sakit berbasis AI hingga teknologi bedah ortopedi berbantuan robot.

Menurut Direktur Marketing & Finance PT Okta Sejahtera Insani, Yudha Imam Sutedja, Hospital Expo bukan hanya panggung untuk industri kesehatan. “Kami ingin menjadikan acara ini sarana edukasi, baik untuk tenaga medis maupun masyarakat. Tahun ini, pengunjung bisa menyaksikan langsung teknologi operasi robotik hingga mengikuti cek kesehatan gratis dan donor darah,” ujarnya.

Ketua Umum PERSI, Dr. Bambang Wibowo, menambahkan bahwa kolaborasi global yang terjalin dalam acara ini membawa manfaat langsung bagi publik. “Transformasi digital rumah sakit harus berdampak pada pasien. Itu sebabnya, seminar dan workshop yang kami adakan menekankan akses, mutu, dan keselamatan layanan kesehatan,” katanya.

Selain pameran teknologi, Hospital Expo 2025 juga menyelenggarakan Seminar Nasional ke-21 serta Seminar Patient Safety ke-19. Tema besar yang diangkat adalah “Improving Access, Quality, and Safety through Financial Sustainability”, dengan menghadirkan pembicara dari Kemenkes, BPJS Kesehatan, hingga praktisi internasional.

Bagi masyarakat umum, kegiatan seperti pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah PMI, hingga talkshow interaktif bertajuk “Piknik Itu Perlu” menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan, pada hari terakhir, Minggu 28 September 2025, panitia membuka akses gratis bagi seluruh pengunjung.

Hospital Expo 2025 menargetkan 12 ribu pengunjung per hari. Melalui acara ini, penyelenggara berharap tidak hanya menjadi barometer industri kesehatan, tetapi juga menjadi ruang belajar bersama agar masyarakat semakin sadar pentingnya menjaga kesehatan sejak dini.***