JABARONLINE.COM – Inspektorat Kabupaten Bogor masih mengalami kesulitan dalam menelusuri dugaan permasalahan pembangunan di SMKN 1 Cileungsi. Pemeriksaan lapangan yang semestinya dilakukan terhambat karena kondisi fisik lokasi sudah berubah.

Inspektur Inspektorat Kabupaten Bogor, Arif Rahman, mengungkapkan pihaknya masih berupaya mengumpulkan fakta dan mencari pihak pelaksana proyek. “Alamatnya sudah kita punya, tapi ketika dicek tidak ada respon. Untuk pemeriksaan fisik juga sulit, karena lokasi sudah dibongkar,” ujarnya.

Arif menuturkan, saat Inspektorat mendatangi sekolah bersamaan dengan kunjungan Menteri Pendidikan pada Kamis pekan lalu, kondisi bangunan masih ada. Namun, siangnya langsung dibongkar. “Jadi untuk cek fisik di lapangan susah, karena kondisi TKP sudah berubah,” katanya.

Terkait solusi, Inspektorat menunggu kehadiran pihak pelaksana untuk dimintai klarifikasi. “Kita baru akan sampaikan nanti kalau sudah bertemu dengan pelaksananya, karena sampai sekarang belum bisa ketemu,” ujar Arif.

Ia menegaskan, meski tidak ada batasan waktu, koordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) terus dilakukan agar pihak pelaksana segera bisa dihadirkan. “Kita juga minta bantuan Disdik agar segera bisa dihadirkan,” ucapnya.

Lebih lanjut, Arif menjelaskan bahwa kasus ini ditangani Inspektorat Kabupaten Bogor dengan koordinasi bersama Inspektorat Provinsi Jawa Barat. Hal itu mengingat pembangunan awal proyek dilakukan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Bogor.

“Apakah ada renovasi di sela waktu 2017–2024, kita belum tahu. Makanya kita terus koordinasi dengan provinsi,” tuturnya.***