JABARONLINE.COM - Kabupaten Bogor mencatatkan diri sebagai pelopor dengan menggelar Jambore BUMDes Kabupaten Bogor 2025 di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung. Acara ini menjadi jambore tingkat kabupaten pertama di Indonesia, sebuah momentum penting bagi pengembangan ekonomi desa.
Forum BUMDes Kabupaten Bogor menjadi motor penggerak acara yang mempertemukan ratusan pengurus BUMDes dari berbagai penjuru kabupaten. Lebih dari sekadar pertemuan, jambore ini menjadi wadah untuk mempererat sinergi dan kolaborasi antar pelaku ekonomi desa, memacu inovasi, serta membangun kemandirian.
Ayong Herdiansyah, Ketua Forum BUMDes Kabupaten Bogor sekaligus Owner Cisalada, mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah hasil inisiatif bersama, terwujud berkat gotong royong peserta dan dukungan sponsor, tanpa mengandalkan anggaran khusus dari negara. Semangat mandiri inilah yang menjadi ciri khas Jambore BUMDes Bogor.
"Kegiatan Jambore BUMDes ini adalah yang pertama di Indonesia untuk tingkat kabupaten. Kita ingin dari Bogor ini lahir semangat kolaborasi, kemandirian, dan inovasi antar BUMDes," kata Ayong, Sabtu (8/11/2025).
Jambore ini dirancang dengan empat tujuan utama. Pertama, membangun jejaring dan kerjasama antar BUMDes. Kedua, mensosialisasikan Kepmenkes Nomor 3 Tahun 2025 tentang ketahanan pangan. Ketiga, menjalin kemitraan dengan perbankan dan perusahaan dalam pengelolaan program CSR. Keempat, memperkuat persaudaraan antar pengurus BUMDes.
"Kami ingin BUMDes di Kabupaten Bogor ini menjadi referensi dan percontohan nasional. Dari sini kita ingin menunjukkan bahwa BUMDes adalah lembaga solutif yang bisa menjadi ujung tombak pembangunan ekonomi desa," lanjut Ayong.
Dari 416 desa di Kabupaten Bogor, 300 BUMDes telah berbadan hukum dan diwajibkan untuk melaksanakan program ketahanan pangan sesuai regulasi pemerintah. Sebuah langkah konkret untuk mewujudkan kemandirian pangan di tingkat desa.
Jambore ini diikuti oleh 350 peserta dari 37 kecamatan, dan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor. Rangkaian acara meliputi kegiatan seni, stand-up session, dan pemutaran dokumentasi program BUMDes.
Selain itu, peserta juga akan diajak mengunjungi rumah Bupati Bogor serta Desa Wisata Malasari, Kecamatan Nanggung, untuk menggali potensi wisata dan produk unggulan desa. Sebuah cara efektif untuk mempromosikan potensi lokal dan meningkatkan daya tarik wisata.
Ayong mengungkapkan bahwa kegiatan ini mendapat perhatian dari Ketua Umum Forum BUMDes Indonesia Nasional, Setya Ningrat, dan Ketua Forum BUMDes Provinsi Jawa Barat, yang dijadwalkan hadir. Dukungan ini menjadi bukti bahwa Jambore BUMDes Bogor memiliki potensi untuk menjadi model pengembangan BUMDes di tingkat nasional.
"Mereka bahkan berharap kegiatan seperti ini bisa dikembangkan di tingkat provinsi. Jadi, dari Bogor kita mulai langkah besar untuk penguatan BUMDes di Jawa Barat dan Indonesia," ungkapnya.
Lebih dari sekadar acara seremonial, Jambore BUMDes menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi, membangun semangat gotong royong, dan merumuskan arah baru pengembangan ekonomi desa yang terintegrasi. Sebuah investasi berharga untuk masa depan desa yang lebih baik.
"Kami ingin membangun semangat bahwa BUMDes tidak boleh menunggu bantuan, tapi harus berinisiatif dan berinovasi. Karena BUMDes adalah lembaga yang paling dekat dengan masyarakat dan paling mampu menghadirkan solusi," pungkasnya.
Jambore BUMDes Kabupaten Bogor 2025 bukan sekadar sebuah acara, melainkan sebuah deklarasi semangat, sebuah komitmen untuk membangun desa yang mandiri, inovatif, dan sejahtera. Sebuah tonggak sejarah yang akan menginspirasi daerah lain untuk mengikuti jejak Kabupaten Bogor dalam mengembangkan potensi ekonomi desa melalui BUMDes.***