JABARONLINE.COM - Di era serba digital ini, ancaman keamanan data pribadi semakin nyata. Pemerintah Kabupaten Bekasi bergerak cepat dengan mengimbau seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat untuk lebih waspada dan bijak dalam menggunakan media sosial serta meningkatkan keamanan digital. Imbauan ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Kabupaten Bekasi, Yan Yan Akhmad Kurnia.

Yan Yan menyampaikan amanat ini saat Apel Pagi yang dihadiri oleh seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi, bertempat di Plaza Pemkab Cikarang Pusat, Senin (20/10/2025). Beliau menekankan betapa besar pengaruh media sosial dalam membentuk opini publik.

"Sekarang peribahasa sudah bergeser. Kalau dulu mulutmu harimaumu, tapi sekarang peribahasa itu berubah, jempolmu harimaumu. Kita sebagai ASN punya fungsi dan kompetensi sebagai perekat bangsa, maka saya mengajak marilah kita sama-sama bijak dalam bermedia sosial," kata Yan Yan, Senin (20/10/2025).

Kerentanan Data Pribadi: Ancaman Nyata di Era Digital

Yan Yan juga menyoroti kerentanan data pribadi di era digital ini. Beliau mengungkapkan bahwa banyak kasus kebocoran data terjadi bukan karena peretasan sistem yang canggih, melainkan akibat kelalaian pengguna itu sendiri.

"Sebagai contoh, masih banyak rekan-rekan ASN yang akun Bisma-nya masih menggunakan password default, bahkan tanggal lahir. Ini sangat mudah disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab," kata Yan Yan.

Beliau menyarankan agar ASN tidak menggunakan kata sandi yang sama untuk berbagai akun digital. Kebiasaan ini, menurutnya, sangat berisiko karena jika satu akun berhasil dibobol, data lainnya pun ikut terancam.

Tips Aman Belanja Online: Lindungi Identitas Anda

Selain itu, Yan Yan juga mengingatkan masyarakat tentang pentingnya melindungi data pribadi saat berbelanja online.

"Kalau Bapak Ibu semua yang suka belanja online, baik itu di toko orange, di toko hijau, atau bahkan di toko merah, ketika menerima paket jangan langsung membuang bungkusnya. Di sana ada nama, alamat, dan nomor HP. Itu data yang bisa disalahgunakan. Saya sarankan sebelum dibuang, identitas di bungkus paket itu dihancurkan, apakah mau disobek atau dihapus," ucapnya.

Waspada Modus Penipuan Digital yang Mengatasnamakan Instansi Pemerintah

Maraknya modus penipuan digital yang mengatasnamakan instansi pemerintah juga menjadi perhatian serius. Yan Yan mencontohkan penipuan yang mengatasnamakan Disdukcapil atau Kominfo dengan dalih pembaruan sistem atau digitalisasi data.

"Ada beberapa kasus, contohnya mengaku dari Disdukcapil melalui WhatsApp, menelpon, mengarahkan untuk melakukan digitalisasi KTP dengan diarahkan oleh oknum-oknum tersebut. Padahal nantinya itu diarahkan untuk berbagi layar, sehingga data-data dari pengguna HP bisa direkam. Kalau di dalamnya ada M-banking, bisa bobol," jelasnya.

Beliau juga menambahkan adanya laporan masyarakat yang menerima pesan dari oknum yang mengatasnamakan Kominfo, meminta untuk mengakses alamat tertentu.

"Ini tolong disebarkan ke masyarakat. Kalau ada hal-hal seperti itu yang tidak diketahui, jangan dilayani. Ketika ada keraguan, silakan tanyakan ke petugas, baik di kecamatan maupun langsung ke kabupaten," ujar Yan Yan.

Hindari Klik Tautan Mencurigakan: Lindungi Perangkat Anda

Yan Yan mengingatkan agar masyarakat selalu waspada terhadap tautan atau aplikasi yang tidak dikenal.

"Kalau ada aplikasi atau pautan yang tidak kita ketahui, lebih baik dihindari. Jangan diklik. Karena ketika virus sudah masuk ke sistem HP, bisa menyebabkan kebobolan dan resikonya sangat besar," tegasnya.

Dengan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan, diharapkan ASN dan masyarakat Kabupaten Bekasi dapat terhindar dari ancaman kejahatan digital dan lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi informasi.

Sebagai penutup, Yan Yan mengajak seluruh ASN untuk bekerja secara disiplin, kreatif, dan profesional, serta menjadi contoh dalam menjaga keamanan digital dan bermedia sosial yang sehat di tengah masyarakat. (Har)