JABARONLINE.COM Kelompok Tani Hutan (KTH) Tambak Agung Banyuwangi menyuarakan keprihatinan terkait sengketa lahan yang kini menjadi sorotan masyarakat. Mereka menuding adanya dugaan keterlibatan PT BSI, Perhutani, dan beberapa staf holder dalam konflik ini. Lahan yang selama ini digarap petani tiba-tiba diklaim perusahaan, memicu keresahan warga yang telah mengelola lahan tersebut secara turun-temurun.
"Kami ingin kepastian dan perlindungan atas lahan kami. Jangan ada pihak yang memanfaatkan situasi ini," kata salah satu pengurus KTH. KTH juga mempertanyakan peran oknum stake holder, yang diduga mendukung perusahaan tanpa melibatkan masyarakat. Mereka desak pengambilan keputusan dilakukan secara transparan dan sesuai aturan.
Pihak PT BSI dan Perhutani belum memberikan keterangan resmi. Masyarakat berharap pemerintah daerah segera mediasi agar tidak ada pihak yang dirugikan. KTH Tambak Agung akan terus perjuangkan hak lahan dan menghormati proses hukum.
Baru-baru ini, kuasa hukum KTH, Muslimin, SH, MH, dan Agung Widhi Nugroho, SH, mendatangi kantor camat, namun camat tidak hadir dan memberikan jawaban yang tidak jelas.
"Kasus ini menarik perhatian publik, mengingat sengketa lahan sering terjadi dan butuh penanganan adil," tegasnya.***