JABARONLINE.COM— Harapan warga Desa Tribakti Mulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung untuk segera memiliki Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 6 Pangalengan harus tertunda. Rencana pembangunan sekolah tersebut belum dapat direalisasikan lantaran pembayaran lahan belum dilakukan akibat efisiensi atau penyesuaian anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Kepala Desa Tribakti Mulya, Cahya Sukmana, S.Pd., menjelaskan bahwa proses administrasi pembayaran lahan yang telah direncanakan sejak awal 2025 masih belum terealisasi.

“Rencananya pembayaran dilakukan pada tahun 2025. Namun karena adanya efisiensi anggaran, realisasinya kemungkinan diundur ke tahun 2026 melalui APBD,” ujar Cahya saat ditemui, Jumat (31/10/2025).

Menurutnya, kwitansi dan dokumen administrasi telah disiapkan untuk pembayaran lahan tersebut. Namun perubahan alokasi dana membuat proses itu harus ditunda hingga tahun anggaran berikutnya.

Cahya mengaku khawatir jika penundaan pembayaran berlangsung terlalu lama, pemilik lahan bisa berubah pikiran dan tidak lagi bersedia menjual tanahnya.

“Kami khawatir kalau pembayaran dilakukan tahun 2026, pemilik lahan tidak mau menjual lagi atau harga tanah bisa naik. Kalau itu terjadi, kami harus mencari lokasi baru, dan tentu akan memperlambat proses pembangunan,” keluhnya.

Warga Desa Tribakti Mulya pun berharap agar pemerintah daerah dapat segera merealisasikan pembayaran lahan tersebut. Pembangunan SMPN 6 Pangalengan dinilai sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat di wilayah tersebut.

 “Kami semua, terutama para orang tua siswa, sangat menantikan pembangunan sekolah ini. Semoga pembebasan lahan bisa segera terealisasi,” pungkas Cahya.***