JABARONLINE.COM — Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Pemerintah Kabupaten Bogor memastikan seluruh korban musibah di SMKN 1 Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, mendapat penanganan dan pendampingan penuh. Seluruh biaya pengobatan korban, baik yang dirawat inap maupun rawat jalan, akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Farabi yang membidangi pendidikan, mengatakan, langkah ini merupakan bentuk kehadiran negara dalam memastikan pelayanan terbaik bagi para siswa, guru, dan keluarga yang terdampak.
"Dari segi kesehatan, semua korban tidak akan dikenakan biaya sepeser pun. Pemerintah sudah menanggung seluruh pembiayaan, baik untuk perawatan saat ini maupun jika nanti muncul gejala lanjutan,” ujar Farabi di Bogor, Selasa (4/11/2025).
Selain penanganan medis, pemerintah juga menyiapkan pendampingan psikologis bagi para siswa untuk mengantisipasi kemungkinan trauma pascakejadian.
Farabi menambahkan, TNI-Polri telah mengamankan lokasi kejadian dan tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan penyebab pasti musibah tersebut. Pemerintah provinsi dan kabupaten, kata dia, mempercayakan proses hukum dan investigasi kepada aparat berwenang.
"Kami ingin memastikan bahwa kejadian ini benar-benar dievaluasi secara menyeluruh — apakah murni musibah atau ada faktor lain,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga berencana membangun ruang kelas baru untuk menggantikan fasilitas yang rusak. Sebelum pembangunan dilakukan, akan ada analisis teknis secara menyeluruh, mencakup aspek teknik sipil, arsitektur, dan keamanan bangunan.
"Kami ingin memastikan seluruh proses pembangunan aman bagi siswa dan guru. Sekolah-sekolah lain pun kami minta melakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi bangunan,” kata Farabi.
Sementara itu, kegiatan belajar-mengajar di SMKN 1 Gunung Putri, untuk sementara dilakukan secara daring hingga akhir pekan ini, sambil menunggu kondisi sekolah dinyatakan aman. Pemerintah juga tengah menghitung kebutuhan anggaran untuk perbaikan dan pembangunan kembali fasilitas sekolah.
"Kami harap proses belajar tetap berjalan. Jangan sampai siswa terlalu lama berhenti belajar,” ujar Farabi menegaskan.***