JABARONLINE.COM — Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka Bogor melaksanakan kegiatan evaluasi program PKM yang berjudul “Upgrading Kemasan dan Label dalam Meningkatkan Nilai Jual UMKM di Desa Ciherang Pondok Kecamatan Caringin.” Kegiatan ini berlangsung dengan antusias dan dihadiri oleh para pelaku UMKM setempat yang menjadi mitra binaan program.

Evaluasi ini dipimpin langsung oleh Tim Pemonev dari LPPM Universitas Terbuka, Bapak Nihan Lanisy, M.Sn, dari program Studi Pariwisata Universitas Terbuka, yang menekankan pentingnya keberlanjutan program pengabdian melalui pelatihan dan pendampingan intensif dalam proses pengemasan produk, Rabu, 14 Oktober 2025.

“Kemasan dan label bukan sekadar pembungkus, tetapi wajah dari produk UMKM. Kualitas kemasan yang baik mampu meningkatkan kepercayaan konsumen dan membuka peluang pasar yang lebih luas,” ujar Nihan Lanisy dalam sesi diskusi.

“Kami berharap, hasil evaluasi ini dapat meningkatkan nilai jual produk UMKM. Selain itu, para UMKM dapat diberikan pelatihan lanjutan yang mendukung peningkatan kualitas label dan kemasan,” tambahnya.

Kegiatan turut dihadiri juga oleh Staf LPPM Universitas Terbuka, Ibu Agustia Widiyani dan Tim Program Pengabdian, Bapak Muhammad Komarudin, S.E.Sy., M.A, Ibu Diyah Wulandari, S.E., M.Si., Ibu Fajrin Rimadhyani Firdaus, S.E., M.S.M., serta Bapak Wildan Munawar, SEI., MA dari Universitas Djuanda Bogor. Tim PKM yang diwakili oleh Wildan Munawar, SEI,. MA memaparkan hasil capaian program sejauh ini.

Dalam paparannya, beliau menjelaskan bahwa pelatihan yang telah dilakukan mencakup desain label, pemilihan bahan kemasan yang menarik dan ramah lingkungan, serta strategi branding produk agar lebih kompetitif di era digital.

 “Dengan kemasan dan label yang lebih menarik, produk UMKM Desa Ciherang Pondok kini memiliki nilai tambah, konsumen  juga dapat dengan mudah memesan dengan kontak informasi yang disampaikan dalam setiap kemasan,” ungkap Wildan Munawar.

Dalam kegiatan Monev ini, para pelaku UMKM Desa Ciherang Pondok seperti UMKM Cemal Cemil Bunda, UMKM Cireng Goang, UMKM Chi-Ko (Cireng Kocok), UMKM Keripik, UMKM Otak-Otak Dower, dan UMKM Es Teller turut menampilkan hasil pengembangan kemasan produk mereka. Setiap UMKM menunjukkan kemasan yang kini lebih informatif, menarik, serta memenuhi standar estetika dan kebersihan yang lebih baik.

Salah satu pelaku UMKM menyampaikan bahwa program pendampingan ini memberikan manfaat nyata bagi usaha mereka. “Setelah kemasan dan label kami diperbaiki, konsumen menjadi lebih tertarik membeli produk kami. Sekarang produk terlihat lebih menarik dan mudah dikenali,” ujarnya.

Kegiatan evaluasi ini diakhiri dengan sesi diskusi terbuka antara tim pemonev, pelaksana program, dan para pelaku UMKM untuk membahas tindak lanjut serta strategi pengembangan pemasaran digital bagi produk-produk unggulan desa.

Muhamad Komarudin, SE.Sy., MA, selaku ketua PkM menutup kegiatan ini dengan menyampaikan harapan dan rencana keberlanjutan program, “Harapannya program ini bisa meningkatkan pendapatan UMKM dengan semakin banyaknya produk yang bisa dijual karena kemasan yang semakin menarik dan baik bagi kesehatan serta ramah lingkungan, selain dari pada itu, program berikutnya bisa dalam bentuk pelatihan pemasaran maupun manajemen pencatatan keuangan,” harapnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan UMKM Desa Ciherang Pondok dapat semakin berdaya saing dan berkontribusi terhadap penguatan ekonomi lokal berbasis potensi desa. Program ini menjadi bukti nyata sinergi antara dunia akademik dan masyarakat dalam mendukung pembangunan ekonomi kreatif dan berkelanjutan. (Sep)