JABARONLINE.COM - Proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Desa Tambi Lor, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kini menjadi buah bibir. Ketiadaan papan informasi proyek di lokasi pekerjaan menimbulkan tanda tanya besar, seolah proyek ini tak bertuan. Kecurigaan pun menguat, mengarah pada praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang merugikan negara.

Saat meninjau lokasi proyek, terlihat sejumlah kejanggalan. Para pekerja terlihat abai terhadap keselamatan kerja (K3), tidak mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) secara lengkap. Kondisi ini jelas melanggar standar operasional dan membahayakan nyawa para pekerja.

Seorang pekerja proyek TPT Desa Tambi Lor, saat dikonfirmasi awak media, memberikan keterangan singkat:

"Ini proyek BBWS,mandornya gak ada, lagi jalan keluar,( Proyek BBWS,Mandor e laka lagi miyang)" kata pekerja.

Pernyataan ini semakin menguatkan dugaan adanya masalah dalam pengelolaan proyek tersebut. Ketidakhadiran mandor di lokasi kerja patut dipertanyakan. Kami mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan dinas terkait lainnya untuk segera melakukan audit terhadap hasil pekerjaan TPT Desa Tambi Lor. Aparat Penegak Hukum (APH) juga harus bertindak tegas untuk mengusut tuntas dugaan kerugian keuangan negara yang disebabkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pelaksana maupun kontraktor proyek. Upaya konfirmasi yang dilakukan hingga saat ini belum membuahkan hasil. Masyarakat berharap, kasus ini segera terungkap dan para pelaku yang terlibat dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. (Jun & Tim)