JABARONLINE.COM - Gelombang perubahan tengah menyapu Jampangkulon, Sukabumi. Bukan sekadar perubahan biasa, melainkan transformasi yang berakar pada kedisiplinan dan komitmen pelayanan publik. Camat Jampangkulon, Dading, menjadi motor penggerak perubahan ini, dengan menyasar langsung garda terdepan pemerintahan: aparatur desa.
Suasana pagi di Kantor Desa Padajaya, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, mendadak berbeda. Kedatangan Camat Dading bersama Sekretaris Camat (Sekmat) dalam sebuah inspeksi mendadak (sidak) menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah daerah dalam memantau kinerja jajarannya. Fokus utama? Memastikan setiap pegawai desa mematuhi jam kerja yang telah ditetapkan, mulai pukul 07.30 hingga 16.00 WIB.
Camat Dading dengan lugas menyampaikan pesan pentingnya disiplin dalam bekerja.
"Kita semua harus disiplin dalam menjalankan tugas. Jam kerja dari pukul 07.30 sampai 16.00 bukan hanya aturan, tapi komitmen untuk melayani warga dengan baik. Jika kita telat atau absen, itu berarti kita mengecewakan masyarakat yang butuh bantuan kita. Jaga integritas dan profesionalisme agar pelayanan di tingkat desa semakin baik," kata Camat Dading, usai sidak.
Sidak ini bukan aksi sporadis. Lebih dari itu, ini adalah bagian integral dari strategi Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam mewujudkan visi luhur: Sukabumi Mubarokah Jampangkulon Nyate Bos. Sebuah visi yang menempatkan kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan utama.
Saya teringat, beberapa waktu lalu seorang teman bercerita tentang kesulitan mengurus surat-surat di kantor desa. Semoga dengan adanya perhatian dan pengawasan seperti ini, pelayanan publik di desa semakin prima dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Rencananya, sidak serupa akan terus dilakukan secara berkala. Sebuah komitmen yang patut diapresiasi, demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang disiplin, profesional, dan berorientasi sepenuhnya pada kepentingan masyarakat. Dengan pengawasan langsung, diharapkan etos kerja aparatur desa dan kecamatan terus meningkat, terutama dalam menghadapi tantangan pelayanan publik di wilayah pedesaan.***