JABARONLINE.COM– Universitas Garut (Uniga) melalui Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) menghadirkan inovasi pemanfaatan energi baru terbarukan di kawasan wisata alam Curug 7 Cimanganten, Desa Padamulya, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut.
Inovasi tersebut berupa pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mendukung pengembangan wisata edukatif atau eduwisata berbasis konservasi.
Program ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai melalui skema BIMA dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Tim Uniga Libatkan Dosen dan Mahasiswa
Ketua tim PKM, Ir. Ade Rukmana, M.T., menjelaskan bahwa potensi aliran air dari tujuh air terjun alami di kawasan Curug Cimanganten sangat cocok dimanfaatkan sebagai sumber energi mikrohidro.
“Curug 7 Cimanganten memiliki debit air yang stabil sepanjang tahun. Ini membuatnya ideal untuk pengembangan pembangkit listrik mikrohidro,” ujar Ade kepada Tribunjabar.id, Senin (6/10/2025).
Proyek ini digarap oleh tim gabungan yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Uniga. Selain Ade Rukmana, ada Helfy Susilawati, M.T., dan Dani Adiatma, S.Par., MM.Par. dari Fakultas Teknik serta mahasiswa yang terlibat yakni Ardi Fadillah, Arip Budiman, Farhan Wahyu Nugraha, dan M. Ihsan.
PLTMH yang dirancang disebut mampu menghasilkan tegangan listrik 220 Volt dengan daya maksimum mencapai 0,5 kilowatt (kW). Energi tersebut rencananya digunakan untuk penerangan jalur wisata, fasilitas umum, dan kebutuhan listrik masyarakat sekitar.
Dimulai dari Survei hingga Pelatihan
Kegiatan pengembangan PLTMH ini diawali dengan survei lokasi, kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi program, instalasi sistem mikrohidro, pelatihan untuk masyarakat, hingga pendampingan dan evaluasi.
“Pendekatan yang kami lakukan bersifat partisipatif. Kami ingin masyarakat tidak hanya menikmati manfaatnya, tapi juga memahami pentingnya energi bersih dan konservasi,” jelas Ade.
Pihak desa pun menyambut baik inisiatif ini. Mereka berharap kawasan Curug 7 Cimanganten bisa berkembang menjadi destinasi wisata edukatif unggulan di Garut.
“Wisata di sini punya potensi besar. Harapannya bisa terus tumbuh lewat inovasi seperti ini,” ujar salah satu perangkat desa saat mendampingi tim survei.
Didukung Kemendiktisaintek
Ade juga mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan penuh dari Kemendiktisaintek yang menjadikan program ini sebagai bagian dari upaya mendorong energi terbarukan dan pencapaian net zero emission secara nasional.
LPM Universitas Garut sendiri berperan penting sebagai motor penggerak program ini, termasuk dalam aspek teknologi, advokasi kebijakan, dan pendampingan jangka panjang.
“PLTMH Curug 7 Cimanganten adalah bukti nyata bagaimana ilmu pengetahuan bisa menjawab tantangan energi dan lingkungan secara konkret,” kata Ade.
Ia berharap, inovasi serupa bisa diterapkan di daerah lain yang memiliki potensi sumber daya air.
“Langkah ini adalah bagian dari masa depan yang lebih hijau, mandiri, dan berkelanjutan,” pungkasnya.***