JABAR ONLINE

JABARONLINE.COM - Yayasan Buana Pangkal Perjuangan (YBPP) Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan Manaf Zubaidi dari jabatan pengawas yayasan. 

Keputusan tersebut diambil menyusul viralnya perdebatan seorang pria tua yang akhirnya diketahui bernama  Manaf Zubaidi dengan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, saat normalisasi saluran air di Kabupaten Karawang pada senin  lalu.

Sekretaris YBPP Karawang, Dr. Ahmad Fauzi, M.Kom., menegaskan, sikap dan pernyataan yang dilakukan Manaf saat perdebatan tersebut bersifat pribadi dan tidak mewakili kelembagaan.

“Kami sudah melakukan pembinaan internal dengan menonaktifkan yang bersangkutan agar kejadian serupa tidak terulang," ujar Fauzi, Kamis (13/11).

YBPP Karawang, kata dia, menghormati dan mendukung sepenuhnya kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam upaya penertiban dan normalisasi sungai PJT demi kepentingan masyarakat luas.

Menurutnya, keputusan penonaktifan itu pun merupakan hasil rapat yayasan yang dipimpin langsung oleh Ketua Pembina, Letjen (Purn) Kiki Syahnakri, pada Rabu, 12 November 2025.

"Sebagai lembaga pendidikan dan sosial, kami senantiasa menjunjung tinggi etika, sopan santun, serta semangat kerjasama yayasan yang baik dengan semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat," kata dia.

"Ini juga bentuk komitmen yayasan menjaga nama baik lembaga dan hubungan harmonis dengan pemerintah,” tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar dapat membedakan antara tindakan personal dan sikap lembaga.

Sebab Fauzi menegaskan bahwa YBPP UBP Karawang berkomitmen menjaga profesionalitas dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika, sopan santun, serta kerja sama dengan seluruh pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat.

“Kami berharap publik bisa memisahkan antara manusia dengan perilakunya. Lembaga sudah bertindak tegas dengan menonaktifkannya, sedangkan persoalan pribadi silakan diselesaikan secara sosial,” pungkasnya.

(H. Ibra)