JABARONLINE.COM - Di tengah hiruk pikuk akhir pekan, tepatnya pada hari Sabtu yang seharusnya menjadi waktu untuk bersantai, Camat Jampang Kulon, Dading S.Pd. KP, justru memilih terjun langsung ke Desa Ciparay. Bukan tanpa alasan, kedatangannya kali ini adalah untuk memantau kegiatan pembangunan jalan lingkungan yang sedang berlangsung di Kampung Ciparay.
Pemandangan yang menyambutnya sungguh membangkitkan semangat. Masyarakat setempat bahu-membahu, bergotong royong menyelesaikan proyek plesterisasi jalan. Sebuah pemandangan yang menggambarkan komitmen bersama untuk membangun desa.
Proyek ini dikerjakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Ciparay. Tujuannya mulia, yakni mengatasi masalah aksesibilitas yang selama ini menjadi momok bagi warga, terutama di kawasan perumahan yang kerap terisolir akibat jalan rusak.
Dengan kucuran Dana Desa tahun 2025 sebesar Rp11.300.000, jalan sepanjang 300 meter dan lebar 1,5 meter ditargetkan selesai. Teknik plesterisasi sederhana dipilih, dengan pengerasan permukaan menggunakan campuran semen dan pasir. Tujuannya jelas, menghasilkan jalan yang kokoh dan tahan lama.
"Hal ini merupakan prioritas untuk mendukung kesejahteraan warga," kata Asep Vespa, Kepala Desa Ciparay, Sabtu (27/9/2025).
Lebih dari sekadar perbaikan jalan, proyek ini juga dirancang untuk menunjang kegiatan ekonomi sehari-hari masyarakat, seperti pertanian dan perdagangan kecil-kecilan. Akses jalan yang baik tentu akan mempermudah distribusi hasil bumi dan memperlancar roda perekonomian desa.
Inisiatif ini sejalan dengan prioritas pembangunan desa yang telah direncanakan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) tahun 2025. Fokus pada infrastruktur jalan lingkungan mencerminkan komitmen pemerintah daerah Sukabumi dalam pemerataan pembangunan.
Camat Dading tidak hanya datang untuk melihat. Ia didampingi perangkat kecamatan dan tokoh masyarakat, memeriksa progres pengerjaan, memastikan kualitas material, serta berkoordinasi dengan pelaksana proyek. Semua ini dilakukan demi mencegah penyimpangan anggaran.
Monitoring ini adalah langkah antisipatif untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas, sesuai dengan peran Camat Dading dalam pengawasan dana desa dan program prioritas kecamatan.
Keterlibatan masyarakat menjadi pemandangan yang mengharukan. Puluhan warga bahu membahu membersihkan lahan dan melakukan pengecoran awal. Semangat gotong royong ini menjadi modal penting untuk pembangunan berkelanjutan.
Dengan spesifikasi yang telah ditetapkan, proyek ini diharapkan selesai dalam waktu singkat, sehingga manfaatnya dapat segera dirasakan oleh warga Ciparay. Peningkatan jalan lingkungan ini tidak hanya memperlancar mobilitas, tetapi juga mendorong perekonomian lokal melalui distribusi hasil bumi yang lebih efisien dan akses yang lebih baik ke fasilitas pendidikan.
Secara keseluruhan, inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana anggaran terbatas dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Sukabumi.***