JABARONLINE.COM - Sebuah inovasi energi hijau karya anak muda Indonesia resmi lahir. Setelah melalui riset selama lebih dari satu dekade, M. Ikhlas Thamrin bersama timnya memperkenalkan BOBIBOS — Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos! — sebuah bahan bakar alternatif ramah lingkungan yang diklaim mampu menekan emisi hingga mendekati nol.

Peluncuran yang berlangsung di Bumi Sultan Jonggol, Kabupaten Bogor, pada Minggu (2/10), dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Mulyadi, anggota DPR RI sekaligus tokoh masyarakat Jonggol, serta H. Amir Mahpud, pemilik PT Primajasa Perdanaraya Utama.
Acara tersebut menjadi simbol kolaborasi antara inovator muda, pelaku usaha nasional, dan masyarakat daerah dalam mendorong kemandirian energi Indonesia.

Founder BOBIBOS, M. Ikhlas Thamrin, mengungkapkan bahwa inovasi ini lahir dari kegelisahan terhadap ketergantungan Indonesia pada energi impor.

"Kami ingin membuktikan bahwa bangsa ini mampu berdiri di atas kaki sendiri melalui ilmu pengetahuan. Setelah lebih dari 10 tahun riset mandiri, akhirnya kami menghadirkan bahan bakar yang murah, aman, dan beremisi rendah,”
ujar Ikhlas dalam sambutannya.

BOBIBOS dikembangkan dari tanaman yang tumbuh subur di berbagai wilayah Indonesia, termasuk lahan persawahan. Dengan konsep tersebut, BOBIBOS tidak hanya berorientasi pada ketahanan energi, tetapi juga turut mendukung ketahanan pangan nasional.

"BOBIBOS bukan hanya energi, tapi juga harapan. Kita ingin sawah tidak hanya menumbuhkan pangan, tetapi juga energi,” tambah Ikhlas.

Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa bahan bakar BOBIBOS memiliki RON (Research Octane Number) mendekati 98, dengan efisiensi jarak tempuh yang lebih baik dibandingkan bahan bakar solar konvensional.
Selain performa tinggi, keunggulan utama BOBIBOS terletak pada rendahnya tingkat emisi, menjadikannya kandidat kuat sebagai energi masa depan yang ramah lingkungan.

Tokoh masyarakat Jonggol, Mulyadi, yang juga penggagas inisiatif BOBIBOS, menegaskan bahwa peluncuran ini merupakan langkah nyata menuju kemandirian energi bangsa.

"Dulu kita berjuang menolak kenaikan harga BBM. Kini saatnya kita melahirkan solusi. Indonesia harus berani bertransformasi dari sekadar konsumen menjadi produsen energi terbarukan,” ujar Mulyadi.

Ia menambahkan bahwa BOBIBOS telah melewati tahap uji sertifikasi dari lembaga resmi di bawah Kementerian ESDM, dan siap dikembangkan lebih luas melalui kerja sama lintas sektor.

Dalam kesempatan yang sama, H. Amir Mahpud, pemilik PT Primajasa Perdanaraya Utama, menyatakan komitmennya untuk menggunakan bahan bakar karya anak bangsa tersebut pada armada bus miliknya.

"Kami siap menjadi perusahaan transportasi pertama yang memakai bahan bakar BOBIBOS. Kalau dulu Hino bisa mendunia karena kemitraan strategis, saya yakin BOBIBOS juga bisa,” ujarnya optimistis.

Peluncuran BOBIBOS diakhiri dengan doa bersama dan peresmian simbolis pengisian bahan bakar pada kendaraan yang telah diuji, termasuk Toyota Fortuner dan Alphard.
Dengan semangat kolaborasi antara inovator muda, industri, dan pemerintah, BOBIBOS diharapkan menjadi tonggak lahirnya “Energi Merah Putih” — simbol kemandirian dan kebanggaan bangsa dalam menciptakan energi hijau yang berdaya saing global.***