JABARONLINE.COM– Bupati Bandung, H. M. Dadang Supriatna atau akrab disapa Kang DS, menyatakan dukungan penuh terhadap Asta Cita atau delapan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Hal ini disampaikan Kang DS saat menjadi narasumber pada Leadership Forum bertajuk “Pilar Nusantara Penopang Asta Cita: Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran dari Perspektif Daerah” yang digelar CNN Indonesia di Studio 2 CNN Indonesia, Gedung Trans TV, Jakarta Selatan, Selasa (14/10/2025).

Dalam forum tersebut, Kang DS hadir bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin, dan Wakil Wali Kota Bandung Erwin. Mereka membahas topik “Menerjemahkan Asta Cita: Kepemimpinan Lokal dan Inovasi Daerah”.

Di hadapan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan sejumlah pejabat daerah lainnya, Kang DS menyampaikan bahwa visi-misi Kabupaten Bandung telah dikolaborasikan secara harmonis dengan Asta Cita pemerintah pusat.

"Karena Pemilu lebih dulu dan Pilkada dilaksanakan November 2024, maka kepala daerah harus mengadopsi visi-misi Presiden terpilih. Hampir 40 persen dari lima misi kami sejalan dengan delapan Asta Cita,” ungkapnya.

Ia menambahkan, meskipun saat ini pemerintah pusat sedang menjalani masa transisi sistem, pihaknya tetap mampu menjalankan roda pemerintahan dengan baik.

"Ada tiga tugas utama pemerintah: meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik, serta menciptakan rasa aman dan nyaman," ujarnya.

Menurut Kang DS, pelaksanaan program pemerintah pusat di daerah bisa berjalan lancar jika ada kolaborasi lintas sektor, terutama dengan aparat negara.

"Tidak sulit mengimplementasikan program Presiden karena seluruh perangkat negara ada di daerah. Tinggal sinergi dengan TNI-Polri, beres," tegasnya.

Ia mencontohkan beberapa program nasional yang wajib didukung daerah karena menjadi prioritas, salah satunya adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Apapun program Presiden, diminta atau tidak, sudah jadi kewajiban kami untuk menyukseskannya,” katanya.

Kang DS menyoroti dampak positif dari program MBG di Kabupaten Bandung. Dengan 361 titik dapur MBG yang tersebar, sekitar 1,25 juta warga menjadi penerima manfaat. Selain mendukung ketahanan pangan, program ini juga membuka lapangan kerja.

"Setiap dapur MBG melibatkan 47 relawan. Kalau dikalikan 361 titik, berarti sudah menyerap 18 ribu tenaga kerja. Ini turut menurunkan angka pengangguran yang saat ini masih di angka 6,32 persen atau sekitar 123 ribu orang,” jelasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Bandung telah menyiapkan program pinjaman bergulir tanpa bunga dan jaminan untuk mendukung UMKM dan menekan praktik pinjaman ilegal seperti bank emok dan pinjol.

Kang DS menjelaskan, Kabupaten Bandung merupakan daerah terluas dan terpadat kedua di Jawa Barat, dengan jumlah penduduk 3,8 juta jiwa dan luas wilayah 174 ribu hektare.

Kabupaten Bandung memiliki 77 ribu petani dan sektor pariwisata yang terus berkembang. Dari 2 juta kunjungan pada 2021, angka wisatawan meningkat menjadi 7 juta pada akhir 2024.

“Ini menunjukkan bahwa potensi alam dan wisata kita sangat diminati, baik oleh wisatawan domestik maupun internasional,” ujarnya.

Menutup paparannya, Kang DS menekankan lima pilar penting yang harus menjadi perhatian menuju Indonesia Emas 2045, yakni:

1. Peningkatan kualitas SDM berbasis digitalisasi.
2. Penguatan kelembagaan dan mental aparatur
3. Pengembangan riset dan inovasi daerah.
4. Institusi yang kuat dan berintegritas.
5. Pengelolaan keuangan yang akuntabel.

"Program sebagus apa pun tidak akan berjalan jika pengelolaan keuangan tidak baik. Pemerintah harus hadir dengan program konkret demi kemajuan bangsa," tutupnya.***