JABARONLINE.COM – Menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru 2025, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan turun langsung menelusuri sejumlah wilayah untuk menilai kesiapan pengamanan. Pada Senin (8/12/2025), ia melakukan pengecekan jalur dari berbagai wilayah Jawa Barat guna memastikan titik rawan dan kebutuhan pengamanan terpenuhi.

Setibanya di Sukabumi melalui Lapang Cisolok, jenderal polisi itu meninjau sejumlah lokasi untuk memastikan kesiapan pengamanan di lapangan. Rudi menyebut survei lapangan ini penting untuk mengetahui titik kerawanan secara real-time.

“Saya sudah melihat langsung seluruh koridor penghubung di bagian utara, dan hari ini kami mengkaji kondisi jalur selatan. Ada beberapa area yang perlu mendapat perhatian lebih,” kata Rudi usai pengecekan.

Sukabumi Jadi Fokus Pengamanan Wisata

Dalam pemetaan Polda Jabar tahun ini, Sukabumi tidak diposisikan sebagai jalur utama arus mudik. Justru objek wisata, terutama kawasan pantai, ditetapkan sebagai titik dengan prioritas pengamanan tertinggi karena potensi lonjakan wisatawan selama libur panjang.

“Wilayah pesisir Sukabumi, termasuk Karanghawu, merupakan lokasi favorit saat liburan. Maka penguatan keamanan lebih diarahkan ke tempat-tempat wisata,” jelasnya.

Berbeda dengan kawasan Nagreg, Cirebon, dan ruas tol Jawa Barat yang menyerap arus kendaraan besar pada momen Nataru, Sukabumi dinilai relatif aman dari kemacetan ekstrem.

“Untuk lintasan antar-kota, sepertinya Sukabumi bukan pilihan jalur alternatif utama. Beberapa daerah lain justru berpotensi padat sehingga menjadi fokus kami,” jelasnya.

Situasi Perbatasan Jabar–Banten Dinilai Kondusif

Terkait kondisi perbatasan Jawa Barat dengan Banten di wilayah Cibareno, Irjen Rudi menegaskan bahwa tidak ada kebutuhan untuk menambah pos penyekatan. Berdasarkan laporan jajaran kewilayahan, mobilitas masyarakat di jalur tersebut lebih didominasi oleh aktivitas lokal.

“Kami mendapatkan laporan bahwa jalur perbatasan ini tidak menjadi rute lintasan besar saat Nataru. Karena hanya digunakan warga sekitar, penempatan pos tambahan belum diperlukan,” ujarnya.

Meski begitu, koordinasi dengan Polres Lebak, Polda Banten, tetap dijalankan untuk memastikan keamanan tetap terkendali.

“Karena masyarakat dua daerah ini saling beraktivitas di perbatasan, koordinasi lintas polda tetap dilakukan,” tambahnya.

Waspada Bencana Akhir Tahun

Selain persoalan lalu lintas dan kriminalitas, Kapolda Jabar juga menyoroti kondisi cuaca yang dapat memicu bencana hidrometeorologi. Ia menyebut Jabar memiliki kerentanan tinggi terhadap longsor, banjir bandang, serta ancaman rob di wilayah pesisir utara.

“Beberapa waktu lalu terjadi longsor dan banjir. Bersama pemerintah daerah kami menyepakati perlunya kesiapsiagaan yang lebih kuat,” tutur Rudi.

Langkah mitigasi disiapkan berbeda di tiap kawasan, menyesuaikan kontur tanah dan tingkat kerawanan masing-masing wilayah.

Polri Siap Tindak Kerusakan Lingkungan

Menutup penjelasannya, Irjen Rudi memberikan penegasan bahwa kepolisian tidak akan menoleransi tindakan yang dapat memicu bencana, termasuk perusakan lingkungan dan aktivitas ilegal lainnya.

“Kalau ditemukan ada aktivitas yang merusak lingkungan, seperti pembalakan atau hal lain yang mengarah pada tindak pidana, tentu akan kami tindak,” tegasnya.***