Jabaronline.com – Kebakaran hebat melanda sebuah pabrik daur ulang oli bekas di Jl. Laswi No. 758, Kampung Sukaharja, Desa Manggungharja, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Minggu (16/9/2025) sekitar pukul 10.30 WIB.
Empat pekerja yang tengah membersihkan tungku pembakaran nyaris menjadi korban setelah api tiba-tiba menyambar dari bawah tungku.
Insiden ini membuat warga sekitar panik karena asap hitam membumbung tinggi ke udara dan api cepat membesar.
Informasi yang dihimpun awak media, kebakaran bermula saat seorang pekerja bernama Aji sedang mengambil kerak di bagian atas tungku pembakaran. Saat itu, ia melihat kilatan api muncul dari bawah tungku.
Di saat bersamaan, tiga pekerja lainnya—Gilang, Yayan, dan Mastimin—sedang berada di dalam tungku untuk membersihkan kerak. Melihat kondisi berbahaya, Aji langsung berteriak memperingatkan mereka untuk keluar.
Keempatnya langsung berlari menyelamatkan diri. Beberapa detik kemudian, api membesar dan melahap area tungku pembakaran.
“Pas saya lihat ada nyala dari bawah, langsung saya panggil teman-teman yang lagi di dalam. Untung semuanya cepat keluar,” kata Aji di lokasi kejadian.
Petugas pemadam kebakaran dari Pos Ciparay, Majalaya, dan Baleendah bergerak cepat menuju lokasi setelah menerima laporan. Masing-masing pos menerjunkan dua armada.
Upaya pemadaman berlangsung dramatis. Petugas harus berjibaku dengan kobaran api yang terus merembet ke area tungku. Setelah lebih dari satu jam penanganan, api akhirnya berhasil dilokalisasi dan dipadamkan total sekitar pukul 11.58 WIB.
Petugas Polsek Ciparay turut berada di lokasi untuk mengamankan area dan membantu proses penanganan.
Kapolsek Ciparay, IPTU Ilmansyah, S.E., M.H., saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
“Benar, terjadi kebakaran di pabrik daur ulang oli bekas. Kami langsung ke lokasi begitu menerima laporan. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa,” ujarnya.
Terkait penyebabnya, polisi menduga sementara akibat korsleting listrik di area tungku pembakaran.
“Masih kami selidiki lebih lanjut untuk memastikan penyebab pastinya,” katanya.
Ia mengimbau pemilik usaha untuk lebih memperhatikan standar keamanan, terutama di area yang berisiko tinggi.
“Keselamatan pekerja harus diutamakan. Kami harap kejadian seperti ini tidak terulang,” lanjutnya.
Sementara itu, nilai kerugian akibat kebakaran masih dalam proses pendataan oleh pihak berwenang.***