JABARONLINE.COM– Pemerintah Desa (Pemdes) Banjarsari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, terus mengoptimalkan program Bupati Bandung, HM. Dadang Supriatna, dalam pembangunan infrastruktur desa.
Salah satu fokus utama tahun 2025 yakni pembangunan fisik jalan desa dan jalan gang menggunakan Dana Bagi Hasil (DBH) Panas Bumi.
Kepala Desa Banjarsari, Deni Sahidin, S.Ip., mengatakan bahwa alokasi dana tersebut merupakan bentuk tindak lanjut dari instruksi Bupati Bandung Kang DS dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
“Dana Bagi Hasil Panas Bumi tahun 2025 kami fokuskan untuk pembangunan fisik jalan desa. Ini sesuai dengan instruksi Bapak Gubernur Jawa Barat dan Bupati Bandung Kang DS,” ujar Deni kepada Tribun Jabar, Sabtu (25/10/2025).
Menurut Deni, pembangunan jalan desa di Banjarsari kini hampir rampung seluruhnya. Hanya tersisa beberapa titik yang masih perlu perbaikan.
“Alhamdulillah, sebagian besar pembangunan infrastruktur jalan di Desa Banjarsari sudah selesai. Bantuan keuangan dari bonus produksi panas bumi ini sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Deni menjelaskan, penggunaan dana tersebut berpedoman pada Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 80 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa yang bersumber dari Bonus Produksi Panas Bumi di Kabupaten Bandung tahun 2025.
Hasil musyawarah bersama warga di Dusun 3 juga memutuskan bahwa penggunaan dana diarahkan pada satu titik pembangunan agar hasilnya lebih terlihat dan dirasakan masyarakat.
“Kami membangun jalan lingkungan sepanjang 3.200 meter. Dengan begitu, hasilnya bisa langsung dirasakan warga,” katanya.
Deni menambahkan, pihaknya optimistis dapat menuntaskan pembangunan jalan desa hingga 2029, meski masih banyak ruas jalan yang membutuhkan perbaikan.
“Kami optimistis empat tahun ke depan pembangunan jalan desa bisa tuntas. Namun, untuk jalan di area perkebunan, itu menjadi tanggung jawab PTPN,” tegasnya.
Lebih lanjut, Deni berharap pemerintah desa diberikan keleluasaan dalam membangun akses jalan di wilayah perkebunan karena di area tersebut juga terdapat permukiman warga, seperti di Kampung Sukaratu.
Selain fokus pada infrastruktur, Pemdes Banjarsari juga tengah mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan menggandeng Koperasi Desa Merah Putih dan BUMDes setempat.
“Kami ingin pemberdayaan ekonomi berjalan beriringan dengan pembangunan infrastruktur. Selain itu, kami juga dorong peningkatan kualitas sumber daya manusia agar masyarakat lebih maju dan berdaya saing,” ujarnya.
Deni menilai Desa Banjarsari memiliki potensi besar dari segi alam dan sumber daya.
“Desa Banjarsari ini sangat potensial. Alamnya indah, tanahnya subur, dan potensi pariwisatanya luar biasa,” tuturnya.
Terkait posisi wilayah dalam area panas bumi, Deni menjelaskan bahwa berdasarkan informasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandung, ring satu adalah kawasan yang berada di sekitar titik pengeboran sumur panas bumi.
“Di Desa Banjarsari, tepatnya di Dusun 1 Cibolang dan Dusun 2, ada titik pengeboran panas bumi. Maka dari itu, kami berharap Banjarsari dikategorikan sebagai ring satu,” pungkasnya.***