SUKABUMI - Setiap Selasa pagi, aula Kantor Kecamatan Jampangkulon di Kabupaten Sukabumi menjadi ruang refleksi bagi para abdi negara. Pengajian rutin yang diinisiasi oleh Pemerintah Kecamatan bukan sekadar aktivitas seremonial, melainkan fondasi untuk membangun mentalitas aparatur yang lebih berintegritas.

Kegiatan yang menyasar para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan staf kecamatan ini, bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai ketakwaan dan keimanan. Lebih dari sekadar menambah pengetahuan agama, pengajian ini diharapkan mampu mentransformasi etos kerja, sehingga tercipta aparatur yang profesional dan berdedikasi.

Camat Jampangkulon, Dading S.Pd. K.P., sosok pemimpin yang dikenal dekat dengan warganya, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kegiatan ini.

"Kegiatan pengajian rutin ini bukan hanya untuk menambah ilmu agama, tapi juga untuk membangun karakter pegawai agar lebih taqwa dan ikhlas dalam bekerja. Dengan memahami ketakwaan dan keimanan secara mendalam, kami berharap nilai-nilai itu bisa diimplementasikan dalam setiap tugas harian, mulai dari pelayanan masyarakat hingga pengelolaan program pembangunan," ujar Dading saat ditemui usai pengajian terbaru.

Pengajian yang diikuti puluhan pegawai ini menghadirkan penceramah dari kalangan ulama setempat, membahas tema-tema relevan seperti etika bekerja Islami dan kontribusi iman terhadap kemajuan daerah. Inisiatif ini sejalan dengan visi Kabupaten Sukabumi yang lebih luas, yaitu "Sukabumi Mubarakah" Maju, Unggul, Berbudaya, dan Berkah, yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029. Sebuah komitmen bersama untuk mewujudkan Sukabumi yang maju secara ekonomi, unggul dalam sumber daya manusia, kaya akan budaya, dan penuh berkah spiritual.

Mempererat Ukhuwah Islamiyah

Dalam konteks Jampangkulon, kegiatan ini turut mendukung upaya pemerintah daerah untuk mempererat ukhuwah Islamiyah di kalangan aparatur. Pengajian rutin tidak hanya memperkuat keimanan pribadi, tetapi juga mendorong semangat gotong royong dalam pembangunan desa dan infrastruktur.

Filosofi "Mubarakah", yang berarti mencintai tanpa syarat dan berbuat baik tanpa batas, menjadi landasan bagi Dading untuk membangun Jampangkulon yang nyaman, tentram, dan warganya someah (ramah).

Apresiasi Masyarakat

Kegiatan ini mendapat apresiasi luas dari tokoh masyarakat dan warga setempat, yang melihatnya sebagai langkah konkret menuju Sukabumi yang lebih sejahtera dan bermakna. Sebuah harapan baru bagi terwujudnya daerah yang tidak hanya maju secara material, tetapi juga kaya akan nilai-nilai spiritual.***