
Jabaronline.com_ Puncak peringatan Dies Natalis ke-45 Universitas Pakuan (Unpak) berlangsung penuh makna di Graha Pakuan Siliwangi, Sabtu (1/11/2025). Acara yang mengusung tema “Membangun Keunggulan Berkelanjutan dengan Semangat Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh” ini menjadi momentum refleksi sekaligus peneguhan nilai-nilai luhur budaya Sunda yang menjadi fondasi Universitas Pakuan.
Dalam laporannya, Prof. Dr. Eri Sarimanah, M.Pd., Wakil Rektor I Bidang Akademik sekaligus Ketua Panitia Dies Natalis ke-45, menyampaikan bahwa usia 45 tahun merupakan tonggak penting dalam perjalanan Universitas Pakuan sebagai lembaga pendidikan yang terus berkomitmen pada keunggulan akademik, pengabdian, dan pelestarian nilai-nilai kemanusiaan.
“Empat puluh lima tahun bukan hanya perjalanan waktu, tetapi perjalanan nilai dan makna. Universitas Pakuan berdiri di atas semangat Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh, dan Silih Wangi — nilai-nilai yang merepresentasikan kasih, pengetahuan, dan kepedulian yang saling menumbuhkan,” ujar Prof. Eri dalam sambutannya.
Ia juga menyampaikan apresiasi mendalam atas kehadiran Dr. (HC) Ary Ginanjar Agustian, pendiri ESQ Leadership Center, yang memberikan orasi ilmiah inspiratif di hadapan pimpinan yayasan, rektorat, dekan, dosen, dan seluruh civitas akademika Universitas Pakuan.
“Orasi yang luar biasa dari Pak Ary Ginanjar menjadi energi besar bagi civitas akademika Universitas Pakuan. Pesan beliau tentang integrasi kecerdasan spiritual, emosional, dan intelektual sangat sejalan dengan nilai-nilai pendidikan karakter yang kami kembangkan,” ungkap Prof. Eri.
Dalam orasinya, Ary Ginanjar memaknai tema Dies Natalis Universitas Pakuan melalui lensa kecerdasan manusia:
Silih Asih: saling menyayangi atau mencintai — wujud kecerdasan spiritual (SQ).
Silih Asah: saling belajar dan mengajar agar menjadi lebih baik — wujud kecerdasan intelektual (IQ–EQ–SQ).
Silih Asuh: saling membina, menjaga, dan merawat — wujud kecerdasan emosional (EQ).
“Ketiganya harus disatukan dan menjadikan Silih Asih sebagai pusatnya, sebab kasih sayang adalah sumber dari segala bentuk kecerdasan manusia,” ujar Ary Ginanjar dalam orasi ilmiahnya. Ia menutup dengan memperkenalkan konsep 5G Leadership yang terdiri dari Grand Why, Gift, Grind, Growth Mindset, dan Great Hope — sebuah pendekatan kepemimpinan berbasis karakter dan makna hidup.
Prof. Eri menegaskan bahwa orasi tersebut tidak hanya memberikan inspirasi, tetapi juga memperkaya arah kebijakan akademik Unpak yang berorientasi pada penguatan karakter, kolaborasi, dan keberlanjutan.
“Semangat Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh, dan Silih Wangi yang diperkuat dengan nilai-nilai ESQ akan menjadi fondasi bagi Unpak untuk terus tumbuh menjadi universitas unggul, berdaya saing global, namun tetap berakar pada kearifan lokal,” pungkas Prof. Eri.
Dengan penuh rasa syukur dan kebersamaan, perayaan Dies Natalis ke-45 Universitas Pakuan menjadi cerminan harmoni antara tradisi budaya, nilai spiritual, dan visi akademik modern — meneguhkan Universitas Pakuan sebagai kampus yang tidak hanya mencetak sarjana cerdas, tetapi juga manusia berkarakter dan berjiwa luhur.