Jabaronline.com - Jampangkulon, Sukabumi — Jumat, 27 September 2025. Di tengah medan yang sulit dan cuaca yang tak menentu, relawan SPPG MBG Alfathonah Bojonggenteng terus menyalakan semangat kemanusiaan dari jantung Pajampangan. Wilayah yang terpencil, terisolir, dan terluar ini hanya bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua. Namun, para kurir relawan tetap menyisir jalanan berliku menggunakan sepeda motor demi satu tujuan mulia: memastikan makanan bergizi tiba tepat waktu di sekolah-sekolah setempat, dengan semangat Jampangkulon Nyate Bos, (Nyaman, Tentram Bari Someah Orangna). dalam Jiwa Sukabumi Mubarokah.

“Kami tidak sekadar mengantar makanan, kami sedang mengantar harapan,” ujar salah seorang relawan kepada matasosial.com dengan mata yang menyimpan tekad.

Dengan semangat yang tak tergoyahkan, para petugas SPPG MBG Alfathonah menembus hujan deras dan panas terik. Bagi mereka, tantangan bukanlah penghalang, melainkan ladang amal. Yang terpenting adalah makanan bergizi itu sampai ke tangan anak-anak sekolah, guna memenuhi asupan gizi yang optimal dan mendukung tumbuh kembang generasi muda di daerah pelosok. Proses pengiriman ini dilakukan secara rutin setiap hari, mencerminkan komitmen nyata untuk mengurangi kesenjangan nutrisi di wilayah yang sering terabaikan.

“Medan boleh terjal, cuaca boleh tak bersahabat—tapi semangat kami tak pernah surut,” tegasnya baru saja menempuh perjalanan dengan semangat tanpa henti.

Inisiatif ini bukan sekadar distribusi makanan, melainkan perjuangan kemanusiaan yang menginspirasi. Program ini menjadi wujud solidaritas untuk kesejahteraan masyarakat Sukabumi Selatan, menjadikan gizi sebagai jembatan harapan.

“Anak-anak di pelosok Pajampangan berhak tumbuh dengan gizi yang cukup, sama seperti anak-anak di pusat kota,” ucapnya, sambil membagikan paket makanan bergizi kepada siswa SD.

Program SPPG MBG Alfathonah ini diharapkan terus berkembang, melibatkan lebih banyak dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat luas. Melalui aksi nyata seperti ini, Sukabumi semakin menunjukkan potensinya sebagai daerah yang peduli terhadap pendidikan dan kesehatan anak-anaknya. Semangat Sukabumi yang Mubarokah—yang nyaman, tentram, dan someah—terus hidup dalam langkah-langkah kecil yang membawa perubahan besar.

“Kami ingin pemerintah dan masyarakat tahu: Pajampangan tidak diam, kami bergerak,” terangnya dengan suara yang penuh harap.