JABARONLINE.COM — Nama Elhan Zakaria belakangan menjadi perbincangan di media sosial setelah beredar video aksi kemanusiaan di Nagari Maligi, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. Dalam video tersebut, Elhan yang dikenal sebagai influencer sekaligus Pembina Induk Koperasi Tambang Rakyat (IKTN) menyebut dirinya sebagai bagian dari tim awal yang berhasil menembus wilayah terisolasi selama lima hari.
Elhan mengonfirmasi keterlibatannya dalam misi tersebut. Ia mengatakan, dirinya datang bersama Ketua Umum IKTN Basyaruddin, Ketua Koperasi Tambang Rakyat Pasaman Barat, unsur kepolisian, pemerintah kecamatan, serta relawan gabungan lainnya.
“Ya, memang saya bersama Ketum IKTN Basyaruddin, Ketua Koperasi Tambang Rakyat Pasaman Barat, Kapolsek, Camat, dan jajaran relawan gabungan. Kami juga didukung Basarnas dan menggunakan kapal Basarnas untuk menyalurkan bantuan ke Maligi,” ujar Elhan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (13/12/2025).

Seiring viralnya video tersebut, latar belakang Elhan Zakaria turut menjadi perhatian publik. Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber, Elhan merupakan politisi muda asal Ciamis, Jawa Barat, yang memiliki keterikatan kuat dengan budaya Sunda. Ia disebut memiliki garis silsilah dari wilayah Panjalu dan aktif dalam Majelis Musyawarah Sunda.
Dalam sejumlah pemberitaan media luar negeri, Elhan juga pernah disebut menjabat sebagai Investment Director Asia-Pasifik di Nusantara Holding Limited, sebuah perusahaan manajemen aset.
Dikenal dengan gaya sederhana, Elhan aktif di berbagai bidang, mulai dari koperasi, sosial ekonomi, hingga pelestarian budaya. Namanya sempat mencuat menjelang Pilkada 2024 sebagai salah satu figur yang digadang-gadang maju sebagai calon Bupati Ciamis, meski wacana tersebut tidak pernah ia respons secara serius.
Ketika dimintai pandangannya terkait wacana perubahan nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda, Elhan menyatakan hal tersebut sebagai bagian dari harapan kultural.
“Itu harapan, boleh dong kita berharap. Tapi bukan hanya soal nama, para inohong Sunda juga sedang berjuang. Yang jelas, urang Sunda jangan diam, jangan terus mengalah, harus berani berada di barisan terdepan,” kata Elhan.
Ia juga menyampaikan pandangan pribadinya mengenai identitas sejarah daerah asalnya. Menurut Elhan, Ciamis memiliki akar sejarah kuat sebagai Galuh.
“Ciamis dulu disebut Galuh, yang berarti permata perak atau inti kehidupan. Secara pribadi, saya lebih setuju kalau Kabupaten Ciamis dikembalikan menjadi Kabupaten Galuh,” ujarnya menutup pembicaraan.***