JABARONLINE.COM - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi pada Senin sore menyebabkan Sungai Cisolok meluap.
Akibatnya, ratusan rumah di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, terendam banjir.
Hujan dengan intensitas tinggi mulai turun sekitar pukul tiga sore.
Dalam waktu kurang dari tiga puluh menit, debit air Sungai Cisolok meningkat tajam dan meluap ke permukiman warga.
Luapan air terjadi di perbatasan antara Desa Cisolok dan Desa Cikahuripan.
Tanggul atau talud di belakang Kantor Desa Cikahuripan jebol, menyebabkan air mengalir deras ke kawasan pemukiman.
Sedikitnya lima ratus rumah warga di beberapa Rukun Warga terdampak banjir.
Bahkan Kantor Desa Cikahuripan ikut terendam dan mengalami kerusakan cukup parah akibat derasnya arus air.
Kepala Desa Cikahuripan, Heri Suryana atau yang akrab disapa Jaro Midun, mengatakan banjir mulai merendam permukiman sekitar pukul setengah empat sore.
Ia menyebut, jebolnya tanggul di belakang kantor desa menjadi penyebab utama banjir yang melanda wilayah tersebut.
“Talud di belakang kantor desa ini jebol, sehingga air langsung masuk ke wilayah kami. Sekitar lima ratus rumah terendam, termasuk kantor desa yang juga jebol,” ungkap Jaro Midun saat ditemui di lokasi Selasa 28-10-2025.
Meski tidak ada korban jiwa, kerugian material akibat banjir ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Menurut Jaro Midun, banjir kali ini merupakan yang terparah dalam sejarah Desa Cikahuripan.
“Ini yang paling parah. Dulu tahun dua ribu sepuluh juga banjir, tapi cuma sekitar seratus lima puluh rumah. Sekarang sampai lima ratus rumah terendam,” tambahnya.
Selain merendam rumah warga, banjir juga mengakibatkan sejumlah kendaraan ikut terdampak.
Tiga unit sepeda motor dan tiga mobil sempat terbawa arus banjir.
Dua kendaraan berhasil diamankan, sementara satu mobil lainnya belum bisa dievakuasi karena kuncinya hilang terbawa arus.
Salah satu kendaraan yang terendam diketahui milik anggota BPD yang sedang melakukan peninjauan di lokasi.
Hingga saat ini, aparat desa dan warga setempat masih melakukan pembersihan material lumpur serta mengevakuasi barang-barang milik warga.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat curah hujan di wilayah Sukabumi masih cukup tinggi.***