JABARONLINE.COM – Di tengah derasnya arus informasi dan dinamika sosial yang kompleks, para tokoh masyarakat Bogor Barat menekankan pentingnya literasi sosial dan digital sebagai benteng utama dalam menjaga kerukunan dan mencegah perpecahan. Seruan ini disampaikan pada Rabu, 3 Desember 2025, oleh Amir, mewakili tokoh-tokoh setempat.

Menurut Amir, masyarakat saat ini tidak cukup hanya bersikap pasif dalam menghadapi isu-isu kebangsaan. Dibutuhkan kesadaran kolektif untuk aktif memilah informasi, memahami konteks sosial, dan menolak segala bentuk provokasi yang mengarah pada radikalisme.

“Radikalisme tumbuh subur di ruang-ruang yang minim literasi. Ketika masyarakat tidak terbiasa berpikir kritis, maka mudah sekali terjebak dalam narasi yang memecah belah,” ujarnya.

Ia juga menyoroti bahaya hoaks yang kian marak di media sosial. Informasi palsu, menurutnya, bukan hanya menyesatkan, tetapi juga bisa memicu konflik horizontal yang merusak harmoni sosial.

“Hoaks itu seperti api kecil yang bisa membakar kepercayaan publik. Kita harus jadi masyarakat yang cerdas digital—verifikasi sebelum membagikan, dan jangan mudah terpancing emosi,” tambahnya.

Amir menegaskan bahwa menjaga kedamaian bukan hanya tugas aparat atau pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Ia mengajak warga Kota Bogor untuk memperkuat nilai gotong royong, saling menghargai perbedaan, dan membangun ruang dialog yang sehat di tengah masyarakat.

Gerakan tolak radikalisme dan stop hoaks yang digaungkan para tokoh Bogor Barat ini mendapat dukungan dari berbagai elemen, termasuk pemuda, tokoh agama, dan komunitas lokal. Mereka sepakat bahwa membangun masyarakat yang damai dan beradab dimulai dari kesadaran individu untuk peduli, berpikir jernih, dan bertindak bijak.***