JABARONLINE.COM — Dukungan terhadap korban dugaan tindakan asusila yang diduga dilakukan seorang oknum guru di Kecamatan Surade terus menguat. Figur yang dikenal sebagai Peci Merah, yang menjabat sebagai Panglima Paguyuban Jampang Tandang Makalangan (JTM) sekaligus Ketua Perguruan Koskab Sapujagat Jampang, menyampaikan sikap tegas serta komitmen untuk terus mengikuti perkembangan kasus tersebut hingga tuntas.
Dalam pernyataannya pada Kamis, 20 November 2025, Peci Merah menilai bahwa keberanian korban mengungkap kejadian yang dialaminya adalah langkah besar yang membutuhkan dukungan penuh. Ia menekankan bahwa persoalan yang menyangkut pelajar harus ditangani serius dan tidak boleh dibiarkan menggantung.
“Ini menyangkut keamanan anak-anak kita. Kami ingin memastikan proses ini berjalan apa adanya, tanpa hambatan, dan tetap menjaga keberanian korban agar mereka tidak merasa sendirian,” ujar Peci Merah.
Sebagai tokoh yang memimpin dua unsur penting di Jampang, Peci Merah menyatakan bahwa wilayahnya memiliki komitmen kuat untuk menjaga lingkungan pendidikan tetap bersih dari penyalahgunaan wewenang. Ia pun mendorong alumni, orang tua, dan warga yang memiliki informasi terkait oknum tersebut agar berani memberikan keterangan demi memperkuat fakta yang dibutuhkan.
Dalam kapasitasnya sebagai Panglima JTM, ia menyampaikan sikap resmi paguyuban:
“Kami Paguyuban Jampang Tandang Makalangan mendukung para korban yang tampil berani. Mohon kepada pihak kepolisian agar laporan ini dapat segera diproses sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.
Peci Merah menegaskan bahwa pernyataan tersebut bukan bentuk tekanan terhadap aparat, melainkan dorongan agar masyarakat memperoleh kejelasan dan tidak terombang-ambing oleh rumor yang berkembang.
Menutup pernyataannya, Peci Merah memastikan bahwa dirinya bersama komunitas Jampang akan mengawal perkembangan kasus ini dari awal sampai selesai, tanpa mengintervensi proses hukum, namun menjaga agar informasi tetap terbuka dan masyarakat merasa aman.***