JABARONLINE.COM – PT Edena Capital Nusantara, operator perintis platform Aset Keuangan Digital (Digital Financial Asset/DFA) Indonesia, hari ini mengumumkan kerja sama strategis dengan Kementerian Investasi Republik Indonesia untuk memfasilitasi investasi asing langsung sebesar US$10 miliar pada tahun 2026, yang akan ditingkatkan menjadi US$50 miliar pada tahun 2027, mendukung langsung target transformasi ekonomi Visi Indonesia Emas 2045.

Pengumuman ini disampaikan dalam pertemuan tingkat tinggi di kantor pusat Kementerian Investasi Jakarta, dihadiri oleh Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu dan Bapak Wook Lee, Direktur Utama PT Edena Capital Nusantara, bersama Direktur Yayang Ruzaldy serta Komisaris Rendy Ronaldy Bimantara dan Rob Clinton Kardinal.

“Kementerian Investasi mengakui platform Aset Keuangan Digital EDENA sebagai katalis strategis transformasi ekonomi Indonesia,” ujar Todotua Pasaribu, Sabtu (20/9/2025).

“Kami berkomitmen mendukung inisiatif ini yang akan memperluas kesempatan investasi bagi 270 juta penduduk Indonesia sekaligus menarik modal asing yang signifikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kami.” imbuhnya.

Dukungan Kementerian ini hadir pada saat krusial ketika pasar keuangan global mengalami transformasi digital yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan BlackRock dan institusi besar lainnya mengalihkan triliunan dolar ke aset tokenisasi, Indonesia memposisikan diri untuk merebut pangsa signifikan dari pasar tokenisasi global yang diproyeksikan mencapai US$16 triliun pada tahun 2030.

"Komitmen EDENA terhadap kepatuhan regulasi dan standar keamanan sejalan sempurna dengan visi kami untuk ekosistem keuangan digital yang kuat dan terpercaya di Indonesia.” tutupnya.

Kementerian Investasi akan memberikan dukungan strategis melalui peningkatan iklim investasi: menciptakan lingkungan regulasi yang kondusif untuk operasi aset digital, kejelasan regulasi: memastikan pedoman dan kerangka kepatuhan yang jelas, pengembangan pasar promosi bersama peluang investasi digital Indonesia, dan pembangunan ekosistem: mendukung pengembangan infrastruktur fintech Indonesia.

Platform DFA EDENA, dengan dukungan pemerintah, akan mentransformasi lanskap investasi Indonesia melalui:

Demokratisasi akses: investasi minimum mulai dari Rp100.000 (sekitar US$6,5). Penciptaan lapangan kerja: menghasilkan lebih dari 100.000 pekerjaan di sektor teknologi, keuangan, dan pendukung. Pengurangan biaya: memotong biaya pendanaan UKM hingga 50% melalui akses modal langsung, Peningkatan likuiditas: memungkinkan perdagangan 24/7 dibandingkan jam pasar tradisional, menarik FDI: menyalurkan US$10 miliar pada 2026, berkembang menjadi US$50 miliar pada 2027.

“EDENA beroperasi di persimpangan dua zona ekonomi utama,” jelas Wook Lee, Direktur Utama PT Edena Capital Nusantara.

“Dengan Indonesia sebagai pusat ASEAN kami dan Mesir sebagai gerbang MENA-Afrika melalui Bursa STO EDENA Egypt, kami menciptakan koridor keuangan digital pasar berkembang terbesar di dunia, menghubungkan 2,6 miliar orang di lebih dari 70 negara. Dukungan pemerintah Indonesia memvalidasi visi kami dan mempercepat misi kami.” lanjutnya.

Kerja sama ini berfokus pada lima area utama, yakni perdagangan kredit karbon: memonetisasi potensi penyerapan karbon Indonesia yang sangat besar (terbesar ke-3 di dunia), tokenisasi infrastruktur: mengkonversi proyek-proyek besar menjadi sekuritas digital yang dapat diperdagangkan, pembiayaan UKM: menyediakan akses modal langsung untuk usaha kecil dan menengah, demokratisasi real estat yang memungkinkan kepemilikan fraksional properti premium, dan Pengembangan regulasi: berkolaborasi dalam pengembangan regulasi DFA yang progresif.

Peta Jalan Implementasi, 04 2025 peluncuran platform dengan aset tokenisasi awal US$1 miliar. 2026 meningkat menjadi FDI US$10 miliar dengan 1 juta pengguna terdaftar. 2027 mencapai aliran investasi US$50 miliar dengan integrasi ASEAN penuh.

EDENA Capital Nusantara beroperasi dengan kepatuhan regulasi penuh terhadap peraturan keuangan Indonesia, mempertahankan sertifikasi ISO 27001 dan ISO 9001, protokol KYC/AML yang komprehensif, dan infrastruktur keamanan setara bank.

(Putra)